Wednesday, February 28, 2007

Membangun Kebiasaan Belanja Yang Sehat

Banyak dari kita bingung mencari cara bagaimana agar gaji cukup untuk satu bulan karena sering kali gaji tersebut habis sebelum waktunya. Sebenarnya anda bisa menabung dari gaji anda tidak perduli berapapun penghasilan anda, dengan cara membangun kebiasaan yang sehat dalam menggunakan uang dan berani mencoba cara-cara kreatif yang bisa membuat uang anda berkembang dan juga membuat hidup anda lebih baik. Namun, perubahan suatu kebisaan memang selalu membutuhkan penyesuaian dipihak lain. Begitu juga dengan kebiasaan berbelanja, menghabiskan uang pasti jauh lebih menyenangkan daripada harus menyimpannya.

Ketahuilah, Anda tidak harus menderita karena mencoba mengelola uang dengan baik dan mulai menata hidup Anda. Yang harus anda lakukan adalah bagaimana menggunakan uang dengan pintar serta menjadi seorang pembelanja yang hati-hati. Tujuannya adalah agar Anda mendapatkan hasil yang maksimal dari tiap rupiah yang anda hasilkan dan tidak mengeluarkan sepeserpun ketika tidak diharuskan untuk itu.

Kita ambil saja contoh lain selain perubahan kebiasaan berbelanja yang juga menjadi masalah kebanyakan orang, misalnya kebiasaan merokok. Anda tahu bahwa merokok merusak kesehatan, menyebabkan gangguan kehamilan, impotensi, jantung dan sebagainya. Anda ingin berhenti merokok sama sekali, tetapi tiap hari selalu saja yang terjadi sebaliknya. Berbagai godaan saat pelaksanaannya membuat kemauan yang sudah kuat harus menyerah dengan olok-olok teman yang bertaruh Anda pasti tidak akan berhasil. Belum lagi yang mulut yang terasa asam, konsentrasi yang tergangggu, kepala pusing karena ternyata berhenti merokok juga membutuhkan penyesuaian kondisi fisik yang lain.

Well…. Memang sulit sekali jika Anda harus berhenti merokok sekaligus, tetapi jika satu hari Anda biasa menghabiskan satu bungkus isi 12 batang, kenapa tidak dicoba untuk mengurangi satu batang rokok saja terlebih dahulu. Bedanya tidak terasa bukan? Jika anda memaksa berhenti sekaligus, Anda pasti akan tersiksa

Bagaimana caranya supaya bisa menggunakan uang dengan cermat dan menjadi pembelanja yang hati-hati? Berikut ini adalah tips-tips belanja pintar yang sederhana dan bisa membantu Anda membangun kebiasaan berbelanja yang sehat, antara lain :

1. Kurangi membeli barang-barang yang nilainya menurun
Belanjakanlah uang Anda pada barang-barang yang nilainya bertambah. Kebanyakan orang berbelanja pada barang-barang yang nilainya habis begitu digunakan seperti, makanan, pakaian, atau nilainya menurun seperti barang elektronik dan barang-barang konsumsi lainnya. Selama anda sudah bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan maka berbelanja adalah hal yang wajar dilakukan dan buka sekedar lapar mata saja

2. Little stuff means a lot
Seringkali kita tidak merasa keluar uang banyak untuk beli rokok, beli cemilan atau sekedar ngopi-ngopi. Wajar saja jika kita lupa karena jumlahnya kecil saja dan sudah menjadi kebiasaan. Bahayanya adalah karena menjadi kebiasaan sehari-hari maka kita lupa bahwa jumlah yang kecil tadi jika kita kalkulasi dalam setahun jumlahnya jadi besar juga. Tentunya jumlahnya akan jadi lebih berlipat ganda jika diinvestasikan.

3. Jaga total cicilan hutang dibawah 30% dari gaji
Kebiasaan orang pada umumnya adalah menggunakan hampir 90% dari penghasilannya perbulan untuk membiayai kebutuhan belanja rumah tangga. Apa yang terjadi jika Anda mempunyai cicilan hutang rumah, mobil atau kartu kredit yang menghabiskan 50% dari penghasilan? Kemana Anda harus memenuhi kebutuhan belanja rumah tangga. Bisa-bisa Anda mencari pinjaman sana-sini untuk mencover kebutuhan rumah tangga. Karena itu jika anda harus berhutang, jagalah agar total cicilan hutang per bulan jumlahnya tidak lebih dari dari 30% dari penghasilan anda, sehingga sisanya sebesar 70% bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

4. Kartu kredit bukan uang lebih
Kartu kredit seringkali membuat kita lebih kaya daripada yang sebenarnya. Limit kartu kredit membuat kita serasa mempunyai uang tunai lebih. Padahal limit kartu kredit yang diberikan tidak gratis. Begitu kita pakai maka kita harus mengembalikannya, dan jika Anda tidak sanggup membayar lunas maka Anda akan dikenakan bunga. Karean itu untuk belanja sehari-hari bayarlah dengan uang tunai atau dari kartu ATM atau kartu debit Anda. Simpanlah kartu kredit Anda untuk keadaan darurat, sebagai sumber dana cepat kala keadaan gawat namun uang tunai tidak tersedia.

5. Miliki dana cadangan
Kadang-kadang walaupun orang sudah mempunyai anggaran belanja, tetap saja kebobolan. Hal ini biasanya karena ada pengeluaran tidak rutin atau tak terduga yang tidak terdapat dalam anggaran. Misalnya ada saudara pinjam uang, memberikan hadiah ulang tahun, sumbangan pernikahan, dan lain-lain. Biasanya untuk membayar pengeluran tak terduga ini kita terpaksa mengambil simpanan dari tabungan atau deposito atau memakai kartu kredit. Jika hal ini terjadi terus menerus akibatnya tujuan investasi Anda bisa tidak tercapai karena dananya selalu terpakai. Karena itu bentuklah dana cadangan minimal sebesar 2 atau 3 kali pengeluaran keluarga Anda per bulan untuk membayar pengeluaran mendadak yang tidak rutin ini. Jika penghasilan Anda tidak rutin atau belum stabil maka bentuklah dana cadangan lebih besar lagi. Sebelum Anda berinvestasi untuk tujuan keuangan apapun, pastikanlah Anda sudah membentuk dana cadangan ini terlebih dahulu.

Mike Rini
Perencana Keuangan
Sumber Danareksa.com

Make Money Online

Even with no product and no Web site, you can get paid for what and who you know. Making money online used to pretty much require you to have your own Web site, products to sell and some marketing savvy. But a new generation of dot-coms have arisen that will pay you for what you know and who you know without you having to be a web designer or a marketing genius.
But it's hard to tell hype from the real deal. I did a search on "make money online" and "making money online", and much of the information out there is just promoting various infoproducts, mostly about Internet marketing. I see why people sometimes ask, "Is anyone making money online besides Internet marketing experts?"One way is to advertise other people's products.
Advertise other people's products.
If you already have a Web site or a blog, look for vendors that offer related but non-competing products and see if they have an affiliate program. Stick to familiar products and brands - they're easier to sell. To promote those products:
Place simple text or graphical ads in appropriate places on your site
Include links to purchase products you review or recommend in a blog, discussion forum or mailing list you control
Create a dedicated sales page or Web site to promote a particular product They all work - it just depends on how much time you have to spend on it and your level of expertise with Web design and marketing. Next post will be giving tips for making money online

HYIP online investment

Over the years we have found that MOST, in fact close to all internet High Yield Investment Programs (HYIP) are actually Ponzi Schemes. That is, HYIP offering 10% per month and more. If you treat all internet based HYIP’s as Ponzi Schemes you can make a lot of money out of them by following some simple rules.
HYIP Ponzi Schemes have been known to last for years but the average HYIP Ponzi life is about 100 days. Do not invest money you can’t afford to loose, spread your money amongst a number of investment programs, don’t get greedy by continually reinvesting into the same investment program because it will crash one day and keep track of your investments. At times you will loose money in this high risk investment area but if you enjoy yourself, learn by your experiences and follow the above guidelines you should do well in the end. Remember many of these HYIP’s pay out 30%+ per month. At this rate it doesn’t take long to have your HYIP investment returned so long as you don’t keep reinvesting into the same HYIP and you get in early enough. We are not saying these HYIP’s should be replacing any of your investment portfolio. However for anyone that likes to have fun with their money HYIP's can be a lot better than throwing it away at the casino or on government regulated lotteries. From our perspective at least we have a much better chance to make money on these HYIP’s and our skills can influence the returns. If you don’t know what a Ponzi Scheme is it would be highly advisable to read up on the subject

Tuesday, February 27, 2007

Pentingnya Memiliki Tujuan Keuangan Dalam Berinvestasi

Wajar sekali jika dalam hidup ini kita banyak memiliki keinginan-keinginan yang membutuhkan sejumlah uang untuk mewujudkannya. Jika kita tidak bisa mewujudkannya saat ini karena tidak tersedianya uang yang cukup, kita masih punya kesempatan untuk mewujudkannya suatu saat nanti dengan cara menyisihkan sejumlah uang dari penghasilan untuk ditabung atau diinvestasikan. Sehingga pada akhirnya bisa terkumpul sejumlah dana yang cukup untuk mewujudkan keinginan tersebut.

Namun alih-alih menjadi semakin dekat dengan tujuan Anda, sebaliknya malah semakin jauh. Ada-ada saja yang menghalangi Anda untuk berinvestasi, terutama godaan untuk memakai dana investasi yang sudah terkumpul untuk suatu pengeluaran yang bukan tujuan dari investasi tersebut. Seakan-akan begitu melihat sejumlah dana terkumpul, tangan Anda sudah gatal untuk membelanjakannya.

Mengapa bisa gagal di tengah jalan? Penyebab utamanya adalah karena Anda tidak mempunyai tujuan keuangan yang spesifik dan terukur dalam berinvestasi, akibatnya akan terjadi 2 hal, yaitu :

A. Kurangnya motivasi dalam berinvestasi.

Misalnya Anda mempunyai keinginan memiliki mobil sendiri dan Anda berjanji akan berusaha menabung untuk mewujudkan keinginan itu.

Cara Anda berinvestasi pasti akan berbeda jika Anda merubah keinginan tadi menjadi suatu tujuan keuangan yang lebih spesifik dan terukur. Misalnya, Anda menetapkan untuk bisa memiliki mobil merek X seharga Rp 80 juta, dan keinginan itu ingin Anda wujudkan 3 tahun dari sekarang.

Dengan cara pertama, semangat Anda mengumpulkan uang untuk membeli mobil mungkin tidak bertahan lama. Demi melihat uang yang sedikit demi sedikit terkumpul, bisa-bisa Anda tergoda untuk memakainya.

Berbeda jika Anda mempunyai tujuan yang jelas berapa lama lagi keinginan tersebut bisa diwujudkan dengan kemampuan berinvestasi saat ini. Semakin hari Anda akan semakin bersemangat melihat betapa keinginan Anda menjadi semakin dekat untuk bisa diwujudkan.

B. Sulitnya mengetahui keberhasilan investasi.

Misalnya Anda menabung untuk mengumpulkan sejumlah dana untuk membeli rumah sebesar Rp 500.000,- tiap bulan. Tiga tahun kemudian terkumpul dana kurang lebih Rp 18 juta. Apakah dana tersebut sudah cukup untuk membeli rumah. Jawabanya mungkin cukup mungkin tidak.

Anda sendiri juga belum menentukan berapa harga rumah yang ingin dibeli. Jika Anda belum menetapkan berapa harga rumah yang ingin dibeli, bagaimana Anda bisa menghitung dana yang terkumpul sudah cukup atau belum.

Sebaliknya dengan menentukan terlebih dahulu berapa harga rumah yang ingin dibeli dan kapan rumah itu ingin dibeli, selanjutnya akan lebih mudah bagi Anda untuk menentukan berapa penghasilan yang harus disisihkan untuk mewujudkan keinginan tadi. Jika jumlah yang disisihkan terlalu berat untuk kondisi keuangan Anda saat ini, maka tinggal melakukan penyesuaian terhadap target harga rumah yang ingin dibeli dan jangka waktu investasinya.

Dengan demikian keinginan tersebut bisa dirubah menjadi tujun keuangan yang lebih realistis. Jika sudah sesuai antara kemampuan berinvestasi dengan tujuan investasinya, maka akan semakin mudah diukur kemajuannya dari hari kehari. Sehingga pada saat yang telah ditentukan Anda berhasil mengumpulkan sejumlah dana yang cukup untuk mewujudkan tujuan keuangan Anda. Pengukuran keberhasilan investasi ini sangat penting, sebab salah satu keberhasilan investasi adalah jika berhasil mencapai target dana investasinya pada waktu yang telah ditentukan.

Berikut ini ada 3 tips dalam menetapkan suatu tujuan keuangan, yaitu :

1. Spesifik.
Suatu tujuan keuangan sebaiknya dibuat secara tertulis, terukur dan mempunyai jangka waktu. Misalnya “saya ingin dalam waktu 12 bulan ke depan bisa menaikan jumlah setoran tabungan rutin menjadi 10% dari penghasilan per bulan.

2. Realistis.
Andalah yang tahu diri Anda. Andalah yang tahu pola pembelanjaan Anda “Mana yang harus dibeli” dan mana yang “Senang juga kalau bisa dibeli”. Mencapai suatu tujuan keuangan adalah seperti orang yang sedang berdiet dalam usahanya menurunkan berat badan. Diet matian-matian bisa saja membuat Anda kehilangan berat badan dengan cepat, tetapi Anda akan cepat bosan dan untuk menghibur diri atas penurunan berat badan itu, Anda menghadiahi diri Anda dengan coklat dan es krim.

3. Beritahu orang lain.
Kebanyakan orang sangat bersemangat saat membuat rencana, tetapi seringkali gagal dalam pelaksanaan. Karena resep yang cukup manjur ini layak dicoba, yaitu dengan memberitahu orang lain, tentunya orang yang sangat dekat dengan Anda misalnya suami, isteri, atau orang tua, tentang tujuan keuangan Anda dan bagaimana rencana Anda untuk mencapainya. Mintalah orang tersebut mengingatkan Anda kapan saja dia melihat indikasi Anda akan menyimpang dari rencana Anda semula. Sebagai contoh orang yang ingin berhenti merokok, bisa memberitahukan orang lain yang cukup dekat dengannya mengenai rencananya. Sehingga temannya berfungsi sebagai pengingat kapanpun si perokok mulai menyimpang dari rencananya.

Ditulis oleh Mike Rini.
Sumber Danareksa.com.

Hindari Kerugian Investasi Akibat Bias Psikologis

Mengembangkan sebuah perencanaan investasi termasuk langkah yang tidak terlalu sulit, akan tetapi terus berjalan dalam perencanaan yang telah ditetapkan untuk jangka panjang sangatlah sulit. Kebanyakan investor sangat dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu tamak (greed) dan takut (fear). Bila pasar sedang bergejolak, investor jadi takut. Bukannya menjual pada saat harga sedang naik malah menjual saat turun. “Hot tip” yang diberikan teman terkadang juga dijadikan satu-satunya masukan dengan harapan menjadi miluner dalam waktu pendek.

Mereka melakukan hal tersebut karena mereka manusia dan mereka juga kurang memiliki ketetapan hati dalam melaksanakan perencanaan yang telah dibuat atau malah tidak memiliki perencanaan investasi sama sekali. Kita sering kali mengambil keputusan berdasarkan emosi semata yang bisa sangat merusak investasi yang telah dilakukan.

Dalam pembahasan kali ini kami mencoba memberikan perspektif dalam mengatasi dan mengenali sifat ini dan menjelaskan pentingnya sebuah perencanaan yang berkesinambungan guna mencapai tujuan yang diidamkan.

Tamak (“Greed”)

Sifat Pertama adalah Tamak (Greed). Sering terjadi, akibat ingin buru-buru mendapatkan keuntungan besar, investor lupa untuk berpikir rasional dan bertindak berdasarkan “naluri” yang ternyata lebih bersifat emosional. Misalnya, saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat dari level 400-an dan untuk pertama kalinya kembali menembus ke level 700-an, banyak investor baru terangsang emosi tamaknya.

Saat itu, melihat banyak rekan atau tetangga mereka mendadak bisa beli mobil baru karena investasi di saham, para investor lugu tersebut tanpa pikir panjang langsung ikutan beli saham. Sayangnya, tak lama setelah mereka beli saham, IHSG justru menurun.
Apa jadinya? Karena kurangnya pengetahuan serta pola investasi yang sesuai bukan keuntungan yang didapat, melainkan kerugian. Maunya untung malah buntung.

Investor sangat dipengaruhi oleh informasi seputar performa sebuah investasi. Keputusan untuk mendapatkan keuntungan didasari oleh performa masa lalu sebuah investasi. Seperti kita ketahui, “past performance is no guarantee of future results”. Mungkin pada masa tersebut sebuah sektor yang dipilih oleh manajer investasi memberikan keuntungan yang tinggi. Begitu Anda mulai melihat pertumbuhan dari investasi tersebut Anda baru masuk. Namun, setelah beberapa waktu, sektor tersebut mulai melemah dan malah merugi.

Ekspektasi yang berlebihan

Karena investor merasa sangat tamak, hal ini bisa mengakibatkan Anda menjadi sangat mengharapkan sesuatu diluar kebiasaan tentang risiko investasi maupun keuntungan investasi. Menabung menjadi kurang dan mengakibatkan tidak tercapai tujuan yang diinginkan karena Anda mengharapkan keuntungan invetsai yang tidak realistik. Bila harapan Anda tidak terwujud Anda harus mencari alternatif investasi lain yang mungkin saja lebih tidak realistik, dengan harapan dapat mengejar kekurangan yang selama ini terjadi.

Takut (“Fear”)

Saat IHSG mulai menurun (lanjutan cerita diatas), pendulum emosi para investor baru tersebut beralih dari tamak menjadi Takut (Fear). Akibatnya mereka beramai-ramai keluar dari pasar. Jadi yang mereka lakukan bukannya beli murah jual mahal, melainkan beli mahal, jual murah, alias rugi.

Timbul rasa takut dikarenakan adanya potensi kerugian. Banyak research yang mengatakan bahwa kita lebih membeci kehilangan atau kekalahan dari pada kita mencintai kemenangan. Mengikuti perkembangan portfolio atau investasi yang Anda miliki setiap saat bisa sangat membahayakan. Seperti halnya bila Anda menginvestasikan dana di saham.

Bila Anda mengikuti perkembangan setiap saat, bila kecenderungan pasar lagi turun, Anda terangsang untuk menjual saham yang Anda miliki. Karena informasi yang diperoleh hampir setiap hari, seringkali sulit untuk tetap bertahan di keputusan yang telah ditetapkan sejak semula.

Dalam hal monitoring investasi yang telah Anda alokasikan dan tempatkan akan lebih baik bila Anda melihat setiap enam bulan atau tiga bulan sekali. Hal ini bisa mungurangi keinginan Anda untuk menjual (karena perubahan sesaat) saham-saham atau investasi yang dimiliki.

Bagaimana Mengatasi Hal Ini?

Untuk menanggulangi emosi yang menghambat investasi Anda, langkah pertama adalah dengan melakukan otomatisasi menabung (menabung dengan memotong secara otomatis setiap bulan dari pendapatan) yang Anda lakukan sehingga tetap berjalan di perencanaan yang telah ditetapkan dan ada tiga tindakan yang sebaiknya dipertimbangkan, Dollar Cost Averaging, Rebalancing (membalance alokasi portfolio) dan Simplifiying (dibuat simpel).

“Dollar Cost Averaging”

Perencanaan keuangan keluarga merupakan perencanaan yang berkesinambungan. Dibutuhkan disiplin dan motivasi yang kuat guna mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan keterbatasan pendapatan yang diperoleh setiap bulan, sangat dianjurkan bagi keluarga untuk memulai menyisihkan dana untuk tujuan keuangan sedini mungkin. Penempatan dan alokasi dana dilakukan secara reguler setiap bulan sesuai kesanggupan keuangan keluarga. Pola investasi ini biasa disebut dengan dollar cost averaging (DCA).

Berikut ini ilustrasi DCA untuk penempatan dana di bursa saham. Konsep DCA ada hubungannya dengan diversifikasi. Para investor di bursa saham berdiversifikasi dengan menanamkan uang tak hanya pada satu saham, tapi menyebarkannya pada banyak saham di pelbagai sektor. Gagasannya: bila satu sektor sedang lesu, mungkin sektor lain bisa mengompensasinya.

Diversifikasi seperti ini sudah lazim dan dikenal banyak orang. Masalahnya, bagaimana jika semua sektor —atau dengan perkataan lain pasar saham— kebetulan pada waktu tertentu sedang merosot? Dalam situasi ini, diversifikasi seperti itu tidak bisa berbuat banyak. Salah satu cara yang pasti ampuh untuk menghindari kerugian akibat merosotnya pasar saham adalah jangan berinvestasi di saham. Memang, dengan tidak berinvestasi di pasar saham berarti tak mengalami kerugian, tapi Anda juga tak akan mengalami keuntungan kalau pasar meroket seperti yang terjadi mulai pertengahan tahun 2003 sampai awal 2004.

Lalu, mesti bagaimana? Jangan khawatir, masih ada harapan. Ada satu jenis diversifikasi lagi yang dapat mengurangi risiko kerugian akibat kemerosotan pasar saham. Konsep yang satu ini bukan diversifikasi biasa, namanya diversifikasi waktu. Konsep aslinya sering disebut DCA.

Misalkan Anda punya uang Rp 1 miliar untuk diinvestasikan dalam bentuk saham. Berdasarkan hitungan rasio harga-pendapatan (price-earning ratio: PER) dan harga-nilai buku (price-to-book value: PBV), Anda pikir saham-saham di Bursa Efek Jakarta kini relatif murah. Kalau pasar meningkat pesat dalam tempo 1- 2 tahun, return yang akan diperoleh bisa sangat besar.

Kendati begitu, dalam jangka pendek Anda masih ragu dengan naik-turunnya pasar. Ada kemungkinan pasar masih melorot sejenak sebelum tinggal landas. Kalau uang Rp 1 miliar ini diinvestasikan sekarang dan ternyata pasar merosot, bisa runyam. Sebaliknya, kalau investasi ditunda dan ternyata pasar segera menguat, Anda ketinggalan kereta dan terpaksa gigit jari. Pendeknya, baik masuk terburu-buru maupun menunggu terlalu lama sama-sama bisa membuat Anda menyesal.

Alternatif konservatif untuk menghindari penyesalan itu adalah dengan menginvestasikan uang Anda secara bertahap, misalnya Rp 100 juta tiap bulan selama 10 bulan. Sambil menunggu, uang yang belum diinvestasi bisa dititip di broker dengan bunga setingkat bunga deposito (tentu saja hal ini harus dikonfirmasi dan dinegosiasikan dengan broker Anda). Dengan cara begitu, bila pasar masih menurun Anda tak akan terlalu menyesal masuk saat pasar masih relatif tinggi. Serupa dengan itu, bila pasar mulai meningkat, Anda juga tak terlalu menyesal terlambat masuk pasar.

Manfaat lain dari DCA: dengan membeli sedikit-sedikit, order belinya tak membuat harga naik. Bayangkan bila seorang investor punya uang Rp 1 triliun yang sekaligus diinvestasikan dalam satu hari. Order beli tersebut tak akan bisa dipenuhi tanpa menyebabkan harga saham naik untuk sementara, terutama bila saham-saham yang dipesan kurang likuid (nilai transaksi normal per harinya hanya sedikit).

DCA juga berlaku bila Anda berencana menginvestasikan sebagian penghasilan Anda setiap bulan secara teratur. Untuk investasi yang relatif sedikit, Anda dianjurkan menggunakan sarana investasi reksadana. Dengan menggunakan reksadana, investasi Anda telah terdiversifikasi dalam banyak saham yang dimiliki oleh reksadana itu. Jadi, diversifikasi saham didelegasikan kepada reksadana, sementara diversifikasi waktu langsung Anda kendalikan sendiri.

Diversifikasi waktu melalui DCA memerlukan disiplin dan horison investasi jangka panjang. Dengan mengabungkan otomatisasi pemotongan dana untuk tabungan, dan pola DCA, potensi tujuan yang diinginkan dalam jangka panjang menjadi meningkat. Dalam banyak hal—-termasuk investasi—-tanpa perencanaan, disiplin, dan kesabaran sulit untuk mencapai hal yang Anda idam-idamkan.

“Rebalancing and Simplifying”

Merancang ulang target alokasi porfolio yang Anda miliki sehingga sesuai dengan investasi yang telah ditetapkan disebut dengan rebalancing. Rebalancing ini bisa dengan membeli saham atau obligasi bila terjadi perubahan harga. Misalkan dari total investasi yang Anda miliki, Anda mengalokasikan 20 persen di saham. Karena pasar modal sedang naik, nilai total investasi di saham jadi meningkat, yang tadinya persentasinya hanya 20 persen menjadi 30 persen dari total investasi. Sehingga Anda befikir untuk mengubah alokasi portfolio seperti semula yaitu dengan menjual sebagai saham yang dimiliki dana dibelikan obligasi atau investasi pasar uang.

Coba untuk menjadi investasi yang Anda lakukan semudah dan sesimpel mungkin. Hindari investasi yang mengharuskan Anda untuk mengambil terlalu banyak keputusan. Tempatkan investasi dalam bentuk reksadana karena produk ini banyak memberikan keunggulan seperti ases ke berbagai instrumen investasi, tingkat likuiditas yang tinggi, dikelola oleh manajer investasi profesional dan lain-lain.

Demikianlah penjelasan kami seputar emosi dalam pengambilan keputusan investasi. Kenali berbagai emosi yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam berinvestasi dan coba untuk emgatasinya dengan menetapkan perencanaan dan melakukan ketiga tindakan dalam jangka panjang. Hal ini akan meningkatkan potensi pencapaian tujuan yang selama ini diidamkan.n

Diambil dari Harian Umum Sore Sinar Harapan Rubrik PERENCANAAN KEUANGAN. Rubrik ini diasuh oleh Tim Indonesia School of Life (ISOL) yakni Andrias Harefa, Roy Sembel, M. Ichsan, Heru Wibawa, dan Parpudi Lubis.

Wednesday, February 21, 2007

Sukses

"Sukses seringkali datang pada mereka yang berani BERTINDAK. Dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil Konsekuensi"
by Jawaharlal Nehru

Tuesday, February 20, 2007

Your need Your Dream n Your Future

Siapa-siapakah kelompok 10% itu?, mereka adalah bank-bank tingkat dunia, spekulator dan kelompok pialang elite. Kalau kita dapat mengetahui pola pikir dan tindakan kelompok ini maka kitapun dapat berada di kelompok 10% pemenang tadi. Jadi kita tidak perlu terlalu pintar untuk dapat beruntung, "just follow the leader" sudah cukup. Pelajari dan terima hasilnya... namun ingat jangan hal ini menjadi fix income...!@!!!!
kunjungi kami

Monday, February 19, 2007

Part Time Investor

Peluang Bisnis Part Time Go-Investor!, Telah Lahir dengan memberikan Sistem Terunik dan Sangat Mengedepankan Win To Win Solution Untuk Para Investor yang ingin memiliki usaha sendiri! lewat INTERNET!.. Bisa pakai rekening E-Gold.Jadi anda bisa memprospek orang luar dari Indonesia contohnya MALAYSIA dan Negara lainnya(International).

silahkan kunjungi situs ini

Wednesday, February 7, 2007

Comodo Free Firewall

Complete security against Internet attacks

comodo logo As Internet access becomes vital to all business organizations, network security and privacy affects everyone. Comodo, a leading global provider of trust and assurance services for the Internet, provides the highest level of protection for networks and home users alike.

comodo alert

Comodo Firewall Pro is one of the smartest firewalls you can ever see. While providing answers to firewall questions, users usually do not understand the complex questions which involve complicated connection details like IP addresses, Ports, Application paths etc. Comodo Firewall Pro helps you to understand what is going on by analyzing each alert and providing you an intuitive, easily understandable Security Considerations section with each question it asks.

With its built-in application database, Comodo Firewall Pro classifies more than 10.000 applications according to their risk level such as SAFE, SPYWARE, ADWARE etc. It is the only firewall which has such a big application database and which uses such a database to analyze the security risks.

Comodo Firewall Pro is a complete, easy to manage and effective barrier that keeps hackers out and personal information in.

comodo security

Benefits

* Constantly monitors and defends your PC from internet attacks
* Free maintenance upgrades
* Gain complete control over which programs are allowed internet access
* Stay protected against new threats via automatic online updates
* Real time traffic monitoring enables you to react instantly to threats and identify bandwidth bottlenecks.
* Easy to use interface and quick setup
* No license fee - complete protection at no cost for networks and home users

Yes!! Peace of mind is - FREE!

After downloading and installing the firewall, just register with us and you will be sent a free license. After activation, this license will never expire.

Unlike the stripped down versions of commercial software that other software vendors offer for free, this is the full, completely functional version of the product.

Publisher : Comodo Group

Filesize : 7.5 MB

Tuesday, February 6, 2007

Kumpulan Dolar Gratis

Ingin memulai bisnis online? Tidak punya Modal? buat apa bayar kalau ada yang gratis dan pembayaran penghasilan tepat waktu? gampang raihlah minimal $1.000/month guaranteed. Gratis $10 jika anda bergabung bersama program ini, sangat akurat dan luarbiasa booming pada saat pertama peluncurannya saya bisa melihat beberapa member bisa langsung menghasilkan $100,$200 dan setrusnya hanya dengan melakukan promosi dan meng-click email promosi yang masuk ke email pribadi anda sangat mudah untuk bergabung dan menjalankannya, real company and real people.Program ini tidak memungut apapun dari anda.

http://www.taketheinternetback.com/index.php?refId=37491

Thursday, February 1, 2007

George Bernard Shaw

"Some men see things as they are and ask why. Othres dream things that never were and ask why not"

"Integrity without knowledge is weak and useless, and knowledge without integrity is dangerous and dreadful"

PasarBisnis

Europe Bans Indonesian Airlines

Friday, 29 June, 2007 | 12:21 WIB

TEMPO Interactive, Jakarta: All Indonesian airlines, totaling 51, are prohibited from flying to European Union countries starting July 6. Indonesian carriers are regarded as not meeting safety standards..
read more


Six Victims of Sunken Ship Found

Friday, 13 July, 2007 | 15:09 WIB

TEMPO Interactive, Makasar: After two days of being buoyed up in the sea, six victims of the fishing ship which sank Wednesday night (11/7) were found alive by the Ciremai Ship which was sailing from Surabaya to Makassar.. .. read more