Thursday, July 19, 2007

Trading The MACD Divergence

Moving average convergence divergence (MACD), invented in 1979 by Gerald Appel, is one of the most popular technical indicators in trading. MACD is appreciated by traders the world over for its simplicity and flexibility because it can be used either as a trend or momentum indicator.

Trading divergence is a popular way to use MACD histogram (which we explain below), but, unfortunately, the divergence trade is not very accurate - it fails more than it succeeds. To explore what may be a more logical method of trading MACD divergence, we look at using the MACD histogram for both trade-entry and trade-exit signals (instead of only entry), and how currency traders are uniquely positioned to take advantage of such a strategy... read more

Tuesday, July 17, 2007

PLC, Berinternet Via Kabel Listrik

Jika selama ini yang kita tahu kabel listrik hanya digunakan untuk menghidupkan lampu, televisi atau perangkat elektrik lainnya, tapi kini kabel listrik bisa digunakan untuk menelpon maupun browsing internet. Adalah teknologi PLC (power line communication) yang berhasil menggabungkan teknologi akses data berbasis IP dengan jaringan listrik.

Sebenarnya konsep menggunakan akses internet berkecepatan tinggi dengan memanfaatkan jaringan listrik bukan barang baru di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika dan Australia. Jauh sebelumnya, bahkan sudah ada upaya untuk mengimplementasikan teknologi ini. Namun sempat terhambat karena ketidakmampuan mengatasi solusi ekonomis dalam menyaring kadar noise listrik yang melekat pada kabel-kabel listrik.

Berkat riset dan inovasi terbaru, masalah tersebut dapat teratasi dengan dikenalnya PLC. Dengan PLC, pelanggan aliran listrik dengan mudah mengakses internet dengan menyambungkan PC dan telpon Anda ke modem yang terhubung ke listrik.

Saat ini PT Indonesia Comnet Plus atau Icon+, salah satu anak perusahaan PLN, telah mengembangkan teknologi ini. Jauh dari apa yang telah ditawarkan PLC dari Icon+ seperti browsing, akses email, video conference dan chatting, kemungkinan-kemungkinan lain untuk membawa teknologi PLC sebagai salah satu alternatif berkomunikasi seperti voice callingp dan SMS pada handset, memang masih merupakan wacana.

Menurut Rochkadar Sukada, presider direktur Icon+, jaringan-jaringan telekomunikasi membutuhkan beberapa medium pembawa signal (baik kabel optik fiber, kabel tembaga berpasangan, atau bahkan transmisi melalui satelit).

Sementara biaya untuk medium pembawa ini umumnya lumayan mahal dan menjadi penghambat. Tetapi untuk perusahaan untilitas pemasok listrik yang telah mempunyai infrastruktur seperti itu pada grid jaringan listriknya, konsep ini cukup menjanjikan. Digital Powerline(r) TM, merupakan salah satu solusi yang memungkinkan akses data dijalankan melalui kabel listrik.

"Tetapi untuk sampai masuk ke dalam jasa wireless, operator PLC harus mendapatkan lisensi dulu," Rochkadar menambahakan. Lagipula menurutnya, dari sisi ekonomis Icon+ butuh jutaan sambungan pelanggan untuk masuk ke dalam skala yang menguntungkan.

Konsep dasar yang harus diingat adalah bahwa PLC merupakan satu pemanfaatan distribusi komunikasi voice dan data melalui media listrik bertegangan rendah. Teknologi ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan pengguna kabel pada umumnya, karena dengan teknologi ini pemilik rumah dapat mengakses internet, VoIP, telepon dan menonton acara televisi pada saat bersamaan tanpa harus menggunakan kabel tambahan.

Namun dalam implementasinya, untuk masuk ke dalam fungsi wireless perlu diperhatikan interoperability-nya dan jaringan eksisting yang ada. Di dalamnya termasuk masalah noise terutama yang datang dari motor power dan lampu floresen dan radiasi RF, masalah regulasi (lisensi), dan masalah EMC (electromagnetic compatibility), yaitu sinyal frekuensi tinggi yang mempunyai tendens untuk "meloncat" dari rangkaian. Adanya EMC ini sangat berbahaya bagi mahluk hidup (biological system).

Teknologi ini juga diyakini hanya dapat bertahan hidup pada jaringan distribusi tegangan relatif rendah (11 kv atau kurang) dari transmormer substation ke tempat pelanggan. Ini berarti bahwa infrastruktur jaringan telekomunikasi konvensial yang mahal harus disedikan untuk setiap substation. Jadi, sepertinya kita memang harus bersabar untuk bisa berinternet dan menelpon lewat jaringan kabel listrik.

Kekuatan Energi Pujian

Seorang pengemis duduk mengulurkan tangannya di sudut jalan. Tolstoy, penulis besar Rusia yang kebetulan lewat di depannya, langsung berhenti dan mencoba mencari uang logam di sakunya. Ternyata tak ada. Dengan amat sedih ia berkata, “Janganlah marah kepadaku, hai Saudaraku. Aku tidak bawa uang.”

Mendengar kata-kata itu, wajah pengemis berbinar-binar, dan ia menjawab, “Tak apa-apa Tuan. Saya gembira sekali, karena Anda menyebut saya saudara. Ini pemberian yang sangat besar bagi saya.”

Setiap manusia, apapun latar belakangnya, memiliki kesamaan yang mendasar: ingin dipuji, diakui, didengarkan, dan dihormati.

Kebutuhan ini sering terlupakan begitu saja. Banyak manajer yang masih beranggapan bahwa orang hanya termotivasi uang. Mereka lupa, nilai uang hanya bertahan sampai uang itu habis dibelanjakan. Ini sesuai dengan teori Herzberg yang mengatakan bahwa uang tak akan pernah mendatangkan kepuasan dalam bekerja.

Manusia bukan sekadar mahluk fisik, tapi juga mahluk spiritual yang membutuhkan sesuatu yang jauh lebih bernilai. Mereka butuh penghargaan dan pengakuan atas kontribusi mereka. Tak perlu sesuatu yang sulit atau mahal, ini bisa sesederhana pujian yang tulus.

Namun, memberikan pujian ternyata bukan mudah. Jauh lebih mudah mengritik orang lain.

Seorang kawan pernah mengatakan, “Bukannya saya tak mau memuji bawahan, tapi saya benar-benar tak tahu apa yang perlu saya puji. Kinerjanya begitu buruk.”

“Tahukah Anda mengapa kinerjanya begitu buruk?” saya balik bertanya.

“Karena Anda sama sekali tak pernah memujinya!”

Tiga penyebab

Persoalannya, mengapa kita begitu sulit memberi pujian kepada orang lain?

Menurut saya, ada tiga hal penyebabnya, dan kesemuanya berakar pada cara kita memandang orang lain.

Pertama, kita tidak tulus mencintai mereka. Cinta kita bukanlah unconditional love, tetapi cinta bersyarat. Kita mencintai pasangan kita karena ia mengikuti kemauan kita. Kita mencintai anak-anak kita karena mereka berprestasi di sekolah. Kita mengasihi bawahan kita karena mereka memenuhi target pekerjaan yang telah ditetapkan.

Perhatikanlah kata-kata di atas: cinta bersyarat. Artinya, kalau syarat-syarat tidak terpenuhi, cinta kita pun memudar. Padahal, cinta yang tulus seperti pepatah Perancis: L`amour n`est pas parce que mais malgre. Cinta adalah bukan “cinta karena”, tetapi “cinta walaupun”. Inilah cinta yang tulus, yang tanpa kondisi dan persyaratan apapun.

Cinta tanpa syarat adalah penjelmaan sikap Tuhan yang memberikan rahmat-Nya tanpa pilih kasih. Cinta Tuhan adalah “cinta walaupun”. Walaupun Anda mengingkari nikmat-Nya, Dia tetap memberikan kepada Anda.

Lihatlah bagaimana Dia menumbuhkan bunga-bunga yang indah untuk dapat dinikmati siapa saja tak peduli si baik atau si jahat. Dengan paradigma ini, Anda akan menjadi manusia yang tulus, yang senantiasa melihat sisi positif orang lain. Ini bisa memudahkan Anda memberi pujian.

Kedua, kita lupa bahwa setiap manusia itu unik. Ada cerita mengenai seorang turis yang masuk toko barang unik dan antik. Ia berkata, “Tunjukkan pada saya barang paling unik dari semua yang ada di sini!” Pemilik toko memeriksa ratusan barang: binatang kering berisi kapuk, tengkorak, burung yang diawetkan, kepala rusa, lalu berpaling ke turis dan berkata, “Barang yang paling unik di toko ini tak dapat disangkal adalah saya sendiri!”

Setiap manusia adalah unik, tak ada dua orang yang persis sama. Kita sering menyamaratakan orang, sehingga membuat kita tak tertarik pada orang lain. Padahal, dengan menyadari bahwa tiap orang berbeda, kita akan berusaha mencari daya tarik dan inner beauty setiap orang. Dengan demikian, kita akan mudah sekali memberi pujian.

Ketiga disebut paradigma paralysis. Kita sering gagal melihat orang lain secara apa adanya, karena kita terperangkap dalam paradigma yang kita buat sendiri mengenai orang itu. Tanpa disadari kita sering mengotak-ngotakkan orang. Kita menempatkan mereka dalam label-label: orang ini membosankan, orang itu menyebalkan, orang ini egois, orang itu mau menang sendiri. Inilah persoalannya: kita gagal melihat setiap orang sebagai manusia yang “segar dan baru”. Padahal, pasangan, anak, kawan, dan bawahan kita yang sekarang bukanlah mereka yang kita lihat kemarin. Mereka berubah dan senantiasa baru dan segar setiap saat.

Tak memuji lagi

Penyakit yang kita alami, apalagi menghadapi orang yang sudah bertahun-tahun berinteraksi dengan kita adalah 4 L (Lu Lagi, Lu Lagi). Kita sudah merasa tahu, paham dan hafal mengenai orang itu. Kita menganggap tak ada lagi sesuatu yang baru dari mereka. Maka, di hadapan kita mereka telah kehilangan daya tariknya.

Sewaktu membuat tulisan ini, istri saya pun menyindir saya dengan mengatakan bahwa saya tak terlalu sering lagi memujinya setelah kami menikah. Sebelum menikah dulu, saya tak pernah kehabisan bahan untuk memujinya.

Sindiran ini, tentu, membuat saya tersipu-sipu dan benar-benar mati kutu.

Pujian yang tulus merupakan penjelmaan Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Maka, ia mengandung energi positif yang amat dahsyat. Saya telah mencoba menerapkan pujian dan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang saya jumpai: istri, pembantu yang membukakan pagar setiap pagi, bawahan di kantor, resepsionis di kantor klien, tukang parkir, satpam, penjaga toko, maupun petugas di jalan tol.

Efeknya ternyata luar biasa. Pembantu bahkan menjawab ucapan terima kasih saya dengan doa, “Hati-hati di jalan Pak!” Orang-orang yang saya jumpai juga senantiasa memberi senyuman yang membahagiakan. Sepertinya mereka terbebas dari rutinitas pekerjaan yang menjemukan.

Pujian memang mengandung energi yang bisa mencerahkan, memotivasi, membuat orang bahagia dan bersyukur. Yang lebih penting, membuat orang merasa dimanusiakan.

Diet Sehat Sesuai Golongan Darah

Cara diet untuk mendapatkan tubuh sehat bertambah lagi. Seorang dokter naturopati dari Amerika Serikat, Dr.Peter J. D'Adamo menemukan cara berdiet berdasarkan golongan darah. Konon, karena setiap orang memiliki golongan darah berbeda, maka makanan yang dikonsumsinya pun harus berbeda.

CARA berdiet ini didasari penemuan D'Adamo bahwa lektin atau protein yang terdapat pada berbagai jenis makanan akan menghasilkan pengaruh berbeda pada setiap golongan darah. Jika tidak cocok pada golongan darah tertentu, lektin bisa menyebabkan terjadinya penggumpalan sel-sel darah. . . .

Menjaga asupan makanan agar sesuai dengan kebutuhan golongan darah tertentu ini dipercaya juga bisa mengembalikan fungsi penjagaan sistem tubuh dan memperbaiki metabolisme tubuh. Selain itu, masing-masing golongan darah rentan atau berisiko tehadap jenis penyakit yang berbeda.
Cara diet berdasarkan golongan darah di luar negeri mulai populer dimana menjaga asupan makanan agar sesuai dengan kebutuhan golongan darah tertentu ini dipercaya bisa mengembalikan fungsi penjagaan sistem tubuh dan memperbaiki metabolisme tubuh.* DUDI SUGANDI/”PR”

Cara diet berdasarkan golongan darah di luar negeri, terutama di negara asalnya Amerika, sudah mulai populer. Di Indonesia, masih sulit menemukan orang yang ahli dalam diet ini atau orang-orang yang menggunakannya.

Menurut ahli gizi dan diet sehat dengan cara food combining, Andang Gunawan, tak ada data tentang pengikut pola makan berdasarkan golongan darah. "Saya sendiri baru menemukan dua orang yang menurut mereka berhasil dengan metode ini, kebetulan kenalan saya. Salah seorang menggabungkan metode ini dengan metode food combining. Menurut dia hasilnya jauh lebih baik," kata Andang.

Dijelaskan Andang, diet golongan darah termasuk jenis diet yang relatif baru di dunia ilmu gizi. Selain D'Adamo belum ada pihak lain yang melakukan penelitian khusus tentang diet ini.

Senada dengan Andang, pakar gizi dr. Kunkun K. Wiramihardja, M.S. menyatakan masih asing dengan pola diet berdasarkan golongan darah itu. Kunkun memperkirakan, yang paling paham dalam hal ini adalah naturopath atau dokter yang meyakini ilmu pengobatan bisa dilakukan dengan obatan-obatan yang sifatnya alami, baik dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan.

"Kalau saya lihat para naturopath ini berniat menghentikan penyakit dengan cara menjaga pola makan dan gaya hidup. Jika pola makan dikaitkan dengan penyakit tertentu, tidak ada yang bertentangan," ujar Kunkun.

Yang mengganjal hati Kunkun adalah jika orang mengaitkan golongan darah tertentu dengan rentannya terhadap suatu jenis penyakit tertentu pula. "Itu yang saya tidak sepakat, misalnya bahwa golongan darah B lebih kuat terhadap penyakit jantung. Itu perlu penelitian lebih lanjut," kata Kunkun.

Kunkun membuat contoh, penelitian tentang penyakit jantung umumnya menghinggapi mereka yang berusia lanjut sudah terbukti. "Penelitian ini dilanjutkan untuk meneliti kaitan antara penyakit jantung dan golongan darah bisa saja," kata Kunkun. Misalnya, para penderita jantung ini dikelompokkan lagi berdasarkan golongan darah, sehingga bisa menghasilkan kelompok golongan darah mana yang terbanyak dan memiliki penyakit jantung.

"Hal ini tidak dikemukakan oleh beliau (D'Adamo). Pembuktian lebih mengacu pada ‘pengalaman saya’ atau menurut ‘pengalaman ayah saya’," tutur Kunkun.

**

Terlepas dari masih "anehnya" diet berdasarkan golongan darah ini, tidak ada salahnya kita mengintip cara baru ini. Secara garis besar golongan darah dikelompokkan dalam 4 tipe, yaitu A, B, AB, dan O.

Pemilik golongan darah A disarankan mengonsumsi bahan makanan yang sedikit mengandung lektin. Para pemilik golongan darah ini memiliki lambung dengan kandungan lektin rendah. Jika asupan lektin berlebihan, dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan lambung. Selain itu, mereka yang bergolongan darah A menghasilkan lendir lebih banyak dibanding golongan darah lainnya. Keadaan ini menimbulkan risiko terhadap penyakit jenis alergi, seperti asma, infeksi telinga, dan gangguan pada pernapasan.

Makanan yang dianjurkan adalah dari kelompok nabati. Sumber hewani bisa diperoleh dari ikan dan ayam kampung, ini pun dengan jumlah dan frekuensi terbatas. Susu yang dianjurkan adalah susu fermentasi ( yoghurt atau kefir), krim tanpa lemak, keju alami, telur dalam jumlah terbatas ( dari jenis organik atau telur ayam kampung), lemak dalam jumlah terbatas, kacang-kacangan seperti kenari, biji-bijian, almond, susu kedelai alami. Orang dengan golongan darah A ini semestinya memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan segar.

Makanan yang harus dihindari karena banyak mengandung lektin atau makanan yang bisa merangsang tubuh memproduksi banyak lendir adalah hidangan laut berwarna putih seperti cumi-cumi dan kakap putih, daging sapi, susu, keju hasil olahan industri, kacang merah, kacang tolo, roti, kue-kue, cake, kentang, kol, mangga, pepaya, jeruk impor, dan pisang. Juga bahan makanan olahan seperti sosis, kornet, dendeng, ham, dan daging asap, minyak jagung, minyak kacang tanah.

Pemilik golongan darah B adalah tipe kebalikan dari golongan darah A. Mereka diizinkan menyantap sumber hewani dengan porsi lebih banyak. Namun karena pemilik golongan B rentan terhadap penyakit autoimun dan serangan virus, mereka dianjurkan banyak mengonsumsi sayuran hijau yang kaya magnesium.

Daftar makanan yang diperbolehkan adalah daging sapi, domba, kelinci, ikan laut, semua produk susu, kecuali blue chesse dan es krim, telur ayam organik dan telur ayam kampung, minyak zaitun lebih dari satu sendok, beras merah, beras putih pecah kulit, beras putih tumbuk, bahan makanan dari bahan beras atau tepung beras, havermut, bekatul, semua jenis buah terlebih nanas sangat baik. Namun ada juga jenis buah yang harus diminimalkan konsumsinya, yaitu yang kaya lektin seperti kesemek, delima, belimbing, dan pir.

Selain itu, ia tidak diperbolehkan atau membatasi mengonsumsi ayam, kepiting, lobster, udang, kerang, scalop, remis, tiram, kodok, telur puyuh, telur bebek, minyak wijen, minyak jagung, minyak biji matahari, minyak kacang tanah, minyak kedelai. Batasi juga konsumsi kelapa, santan, kedelai, kacang tanah, biji bunga matahari, biji labu, wijen, kacang mete, pistasio, tempe, tahu susu kedelai, kacang merah, kacang tolo, makanan dari terigu, mi instan, ketan, jagung, lobak, tomat, jagung, jagung muda.

Pola makan pemilik golongan darah AB adalah perpaduan antara pola makan golongan A dan B. Penyakit yang berisiko diderita adalah sinus, infeksi telinga, dan gangguan saluran napas. Berikut makanan yang dianjurkan. Hidangan laut, semua telur (kecuali telur bebek), susu fermentasi, minyak zaitun, minyak kanola, minyak kedelai, minyak kacang tanah, kacang tanah, semua jenis sayuran, semua jenis buah-buahan kecuali jeruk.

Untuk golongan AB ini, pantangannya tidak terlalu ketat, namun harus membatasi konsumsi daging sapi. lobster, udang, cumi, ikan ekor kuning, belut , teri, kodok . Hindari susu dan semua produk susu, daging olahan. Semua jenis kacang dikonsumsi sedikit-sedikit sambil mengamati reaksinya. Wijen dan minyak wijen perlu diwaspadai. Batasi konsumsi terigu dan makanan olahan seperti roti, cake, kue, pasta. Hindari pula, jagung, taoge, jamur, radis, dan jeruk.

Beruntunglah pemilik golongan darah O yang menyukai daging-dagingan. Mereka boleh menyantap daging sebanyak-banyaknya, kecuali daging olahan. Tetapi golongan ini harus mengimbanginya dengan mengonsumsi sayur-sayuran yang banyak pula. Boleh juga menyantap minyak jenis nabati, minyak zaitun, dan buah-buhan segar

Yang harus dihindari atau dibatasi adalah kol, brokoli, kembang kol, sawi, pokcoi, taoge, terong, jamur, dan kentang. Telur, susu, dan kacang-kacangan tak terlalu berguna lagi karena tubuh telah mendapat asupan dari sumber hewani. Juga terigu dan makan hasil olahannya tidak terlalu bermanfaat lagi. Bagi Anda yang sensistif, hindari jeruk karena berisiko keracunan usus.

Friday, July 13, 2007

No Cost Trading

I haven't traded individual stocks in over two years. At one point I was concentrating a majority of my efforts in learning to trade the stock market. I may be interested in getting back into the stock market in addition to trading forex but the question is, is this a bad time to do so? Considering the bull market we've had going for years now, I'd be a bit hesitant to start now. Contradicting my last sentence, according to secular market trends (a long-term trend lasting anywhere from 5 to 25 years) we've been in a bear market since the year 2000. Previous bear markets lasted 16 years (1966-1981), 5 years (1937-1941), 4 years (1929-1932), and 20 years (1901-1920). Bull markets lasted 18 years (1982-1999), 24 years (1942-1965), 4 years (1933-1936), and 8 years (1921-1928). Timing is difficult and when everyone is screaming, "we've reached the top" a lot of times this just isn't the case.

For instance, I bought a house back in 2003 when the financial news outlets were warning home buyers that the prices couldn't go much higher. I sold the house over 3 years later with a decent profit. I didn't care what they were saying about the housing market because all I cared about was that the timing for me at that given moment was ideal. I had the down payment, interest rates were low, and I was at the stage in my life where people typically buy homes (family, tax purposes, etc.) So my deciding to get back into the stock market will be for reasons of my own and not necessarily of the so-called experts. Like I said earlier, I may be hesitant but we'll see.

The whole point of this post was to mention a stock broker that offers $0 trades. From what I've read, a lot of the larger brokers may be moving towards this business model in the future and will try making money on other services. The broker is Zecco. In addition to their $0 trades, they also have no minimum balance required. They were also mentioned in a column yesterday on USA Today. Some of you may already have heard about Zecco but since I've been out of the stock market game for a while, I found it very appealing. The next question would be where to find a low cost charting provider. There's tons of free market data information on the web though as long as I'm not trading stock intraday but I'll continue to look further into this also.

Acceleration/Deceleration Oscillator - (AC)

Acceleration/Deceleration Technical Indicator (AC) measures acceleration and deceleration of the current driving force. This indicator will change direction before any changes in the driving force, which, it its turn, will change its direction before the price. If you realize that Acceleration/Deceleration is a signal of an earlier warning, it gives you evident advantages.

The nought line is basically the spot where the driving force is at balance with the acceleration. If Acceleration/Deceleration is higher than nought, then it is usually easier for the acceleration to continue the upward movement (and vice versa in cases when it is below nought). Unlike in case with Awesome Oscillator, it is not regarded as a signal when the nought line is crossed. The only thing that needs to be done to control the market and make decisions is to watch for changes in color. To save yourself serious reflections, you must remember: you can not buy with the help of Acceleration/Deceleration, when the current column is colored red, and you can not sell, when the current column is colored green.

If you enter the market in the direction of the driving force (the indicator is higher than nought, when buying, or it is lower than nought, when selling), then you need only two green columns to buy (two red columns to sell). If the driving force is directed against the position to be opened (indicator below nought for buying, or higher than nought for selling), a confirmation is needed, hence, an additional column is required. In this case the indicator is to show three red columns over the nought line for a short position and three green columns below the nought line for a long position.



Technical Indicator Accelerator/Decelerator Oscillator — AC

Monday, July 9, 2007

10 PENYAKIT MENTAL MANUSIA

1. MENYALAHKAN ORANG LAIN

Itu penyakit P dan K, yaitu Primitif dan Kekanak-kanakan. Menyalahkan orang lain adalah pola pikir orang primitif. Di pedalaman Afrika, kalau ada orang yang sakit, yang Dipikirkan adalah : Siapa nih yang nyantet ? Selalu "siapa" Bukan "apa" penyebabnya. Bidang kedokteran modern selalu mencari tahu "apa" sebabnya, bukan "siapa". Jadi kalau kita berpikir menyalahkan orang lain, itu sama dengan sikap primitif. Pakai koteka aja deh, nggak usah pakai dasi dan jas.
Kekanak-kanakan. Kenapa ?
Anak-anak selalu nggak pernah mau disalahkan. Kalau ada piring yang jatuh," Adik tuh yang salah", atau " mbak tuh yang salah". Anda pakai celana monyet aja kalau bersikap begitu. Kalau kita manusia yang berakal dan dewasa selalu akan mencari sebab terjadinya sesuatu.

2. MENYALAHKAN DIRI SENDIRI

Menyalahkan diri sendiri bahwa dirinya merasa tidak mampu. Ini berbeda dengan MENGAKUI KESALAHAN. Anda pernah mengalaminya ? Kalau anda bilang tidak pernah, berarti anda bohong. "Ah, dia sih bisa, dia ahli, dia punya jabatan, dia berbakat dsb, Lha saya ini apa ?, wah saya nggak bisa deh. Dia S3, lha saya SMP, wah nggak bisa deh. Dia punya waktu banyak, saya sibuk, pasti nggak bisa deh". Penyakit ini seperti kanker, tambah besar, besar di
dalam mental diri sehingga bisa mencapai "improper guilty feeling".

Jadi walau yang salah partner, anak buah, atau bahkan atasan, berani bilang "Saya kok yang memang salah, tidak mampu dsb". Penyakit ini pelan-pelan bisa membunuh kita. Merasa inferior, kita tidak punya kemampuan. Kita sering membandingkan keberhasilan orang lain dengan kekurangan kita, sehingga keberhasilan orang lain dianggap Wajar karena mereka punya sesuatu lebih yang kita tidak punya.

3. TIDAK PUNYA GOAL / CITA-CITA

Kita sering terpaku dengan kesibukan kerja, tetapi arahnya tidak jelas.
Sebaiknya kita selalu mempunyai target kerja dengan milestone. Buat target jangka panjang dan jangka pendek secara tertulis.
Ilustrasinya kayak gini : Ada anjing jago lari yang sombong. Apa sih yang nggak bisa saya kejar, kuda aja kalah sama saya. Kemudian ada kelinci lompat-lompat, kiclik, kiclik, kiclik. Temannya bilang: "Nah tuh ada kelinci, kejar aja". Dia kejar itu kelinci, wesss...., kelinci lari lebih kencang, anjingnya ngotot ngejar dan kelinci lari sipat-kuping (sampai nggak dengar / peduli apa-apa), dan akhirnya nggak terkejar, kelinci masuk pagar. Anjing kembali lagi ke temannya dan diketawain.
"Ah lu, katanya jago lari, sama kelinci aja nggak bisa kejar. Katanya lu paling kencang".
"Lha dia goalnya untuk tetap hidup sih, survive, lha gua goalnya untuk fun aja sih".
Kalau "GOAL" kita hanya untuk "FUN", isi waktu aja, ya hasilnya cuma terengah-engah saja.

4. MEMPUNYAI "GOAL", TAPI NGAWUR MENCAPAINYA

Biasanya dialami oleh orang yang tidak "teachable". Goalnya salah, fokus kita juga salah, jalannya juga salah, arahnya juga salah. Ilustrasinya kayak gini : ada pemuda yang terobsesi dengan emas, karena pengaruh tradisi yang mendewakan emas. Pemuda ini pergi ke pertokoan dan mengisi karungnya dengan emas dan seenaknya ngeloyor pergi. Tentu saja ditangkap polisi dan ditanya. Jawabnya :
Pokoknya saya mau emas, saya nggak mau lihat kiri-kanan.

5. MENGAMBIL JALAN PINTAS, SHORT CUT

Keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang ke kesuksesan yang sebenarnya, real success, karena tidak mengikuti proses. Kalau kita menghindari proses, ya nggak matang, kalaupun matang ya dikarbit. Jadi, tidak ada tuh jalan pintas. Pemain bulutangkis Indonesia bangun jam 5 pagi, lari keliling Senayan, melakukan smesh 1000 kali. Itu bukan jalan pintas. Nggak ada orang yang leha-leha tiap hari pakai
sarung, terus tiba- tiba jadi juara bulu tangkis. Nggak ada ! Kalau anda disuruh taruh uang 1 juta, dalam 3 minggu jadi 3 juta, masuk akal nggak tuh ?
Nggak mungkin !. Karena hal itu melawan kodrat.

6. MENGAMBIL JALAN TERLALU PANJANG, TERLALU SANTAI

Analoginya begini : Pesawat terbang untuk bisa take-off, harus mempunyai kecepatan minimum. Pesawat Boeing 737, untuk dapat take- off, memerlukan kecepatan minimum 300 km/jam. Kalau kecepatan dia cuma 50 km/jam, ya cuma ngabis-ngabisin avtur aja, muter-muter aja. Lha kalau jalannya, runwaynya lurus anda cuma pakai kecepatan 50 km/jam, ya nggak bisa take-off, malah nyungsep iya. Iya kan ?

7. MENGABAIKAN HAL-HAL YANG KECIL

Dia maunya yang besar-besar, yang heboh, tapi yang kecil-kecil nggak dikerjain. Dia lupa bahwa struktur bangunan yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Maunya yang hebat aja. Mengabaikan hal kecil aja nggak boleh, apalagi mengabaikan orang kecil.

8. TERLALU CEPAT MENYERAH

Jangan berhenti kerja pada masa percobaan 3 bulan. Bukan mengawali dengan yang salah yang bikin orang gagal, tetapi berhenti pada tempat yang salah. Mengawali dengan salah bisa diperbaiki, tetapi berhenti di tempat yang salah repot sekali.

9. BAYANG BAYANG MASA LALU

Wah puitis sekali, saya suka sekali dengan yang ini. Karena apa ? Kita selalu penuh memori kan ? Apa yang kita lakukan, masuk memori kita,minimal sebagai pertimbangan kita untuk langkah kita berikutnya. Apalagi kalau kita pernah gagal, nggak berani untuk mencoba lagi. Ini bisa balik lagi ke penyakit nomer-3.
Kegagalan sebagai akibat bayang-bayang masa lalu yang tidak terselesaikan dengan semestinya. Itu bayang-bayang negatif. Memori kita kadang- kadang sangat membatasi kita untuk maju ke depan. Kita kadang-kadang lupa bahwa hidup itu maju terus. "Waktu" itu maju kan ?.
Ada nggak yang punya jam yang jalannya terbalik ?? Nggak ada kan ? Semuanya maju, hidup itu maju. Lari aja ke depan, kalaupun harus jatuh, pasti ke depan kok. Orang yang berhasil, pasti pernah gagal. Itu memori negatif yang menghalangi kesuksesan.

10. MENGHIPNOTIS DIRI DENGAN KESUKSESAN SEMU

Biasa disebut Pseudo Success Syndrome. Kita dihipnotis dengan itu. Kita kalau pernah berhasil dengan sukses kecil, terus berhenti, nggak kemana-mana lagi.Sudah puas dengan sukses kecil tersebut. Napoleon pernah menyatakan: "Saat yang paling berbahaya datang bersama
dengan kemenangan yang besar". Itu saat yang paling berbahaya, karena orang lengah, mabuk kemenangan. Jangan terjebak dengan goal-goal hasil yang kecil, karena kita akan menembak
sasaran yang besar, goal yang jauh. Jangan berpuas diri, ntar jadi sombong,terus takabur.

Sudah saatnya kita memperbaiki kehidupan kita. Kesempatan terbuka lebaruntuk siapa saja yang ingin maju.
Motivation of the day :
Action may not always bring success, but there is no success without action.
"Usaha dan tindakan tidak selalu menghasilkan keberhasilan/sukses, tetapi...
Tidak ada keberhasilan dan sukses TANPA usaha dan tindakan." (Greg Phillips - Benjamin Disraeli)

Tuesday, July 3, 2007

Forex Signal

>EURO-USD Signal >>>CLCK HERE
>USD-JPY Signal >>>CLICK HERE
>GBP-USD Signal >>>CLICK HERE
>USD-CHF Signal >>>CLICK HERE
>USD-CAD Signal >>>CLICK HERE
>EUR-GBP Signal >>>CLICK HERE

"LEARN WITH THE OTHER EXPERIENCE "

Forex....wow, Jangan pernah anda berfikir.!!!!...nih Bisnis akan membuat anda kaya dengan cepat setelah anda baru joint. Nih membutuhkn SKILL dan WAKTU untuk terus belajar & belajar. " Latihan + Sabar + Konsisten = Profit ". Ke-3 syarat tersebut harus ada dulu. Latihan = Sy sarankan untuk mulai dgn $5 sampei menjadi $10-15. Jika $5 anda bisa pake Qtt 100-150 untuk trading. Saran sy sebaiknya jangan pake virtual, soalnya emosi beda pake $ beneran & $ bo'ongan.Jika anda sudah bisa mencapai-nya silahkan deposit $300 - $500, maen dgn Qtt 5000-10.000 lebih asyik buat penghasilan anda. Sabar = Latih tingkat kesabaran anda untuk masuk & keluar dari Market. Jika Market lagi gak bagus, jangan masuk. Latih juga kesabaran untuk tidak serakah... Beri target anda +30 s/d +50 cukup untuk 1 hari. "Yang sering buat tradder kehilangan uang adalah pada saat mereka untung besar & ingin terus......" Jika udah +30 s/d +50, Close & tidur. Market masih buka 24 Jam, masih banyak waktu lain. Konsisten = Tetapkanlah target profit anda, contoh +30-50 per hari. tetep konsisten dgn target anda. Catat segala kesalahan-kesalahan anda & konsist untuk tidak mengulangnya. Catat pula trik anda sewaktu profit & konsist untuk mengulanginya. Carilah Trik-trik versi anda sendiri yang paling nyaman buat anda. TRADE WITH YOUR STYLE. Ujicoba trik itu sampei 15 kali, jika memang berhasil....Pakai..!!!.INgat.. FOREX MAKE U WIN FAST but....MAKE U LOOSE FASTER..!!! Thats Laverage Like Marketiva 1:100...no one brave 50:50.

Kuasai 1 atau 2 PAIR....., Jangan banyak2..ntar bingong sendiri loe..!!! . EUR/USD..its Liquid, USD/CHF...its Volatile, ..USD/YEN..its banyak bergantung dari News Jepang, ..GBP/USD..its lebih stabil dibanding ketiganya...but LIAR..man !!! I Like it. Ikutin Forum diskusi tentang pair2 tersebut di www.fxcm.com atau lainnya ...buuuannnyakk... banget...agar anda bisa lebih mengenal pair-nya.

Ikutin DAILY FOREX NEWS & Analisis PROFESIONAL. Anda bisa lihat tiap hari pada www.forexnews.com (Economic Calender & Central Banks Affect), www.fxstreet.com (Top Forex Repport). www.currencypro.com (Today MArket Research), www.actionforex.com (Tehnical Analysis & Fundamental Analysis). Atau analisis pak Roby juga sangat bisa membantu http://geocities.com/yudiforex/areaforex.htm belakangan ini beliau aktif upgrade dan bisa anda jadikan salah satu referensi. Ingat..!!!. Ketika Anda menbaca News & Technical Analysis.... CATAT lah arah Trend dari PAIR termasuk key Support (point2 bawah) & Resisten (point2 atas) -nya.

DON'T JUST TRADE YOUR 'GUT' FEELING. Pake technical analisis anda...!!! Kuasai Grafik Pair...Anda dapat download Meta4 yang terbaru pada www.metaquotes.net. Beberapa cara pembacaan Grafik melalui Meta4 dapat anda ikuti dari milis ini...Liat aja tulisan Bos Jacoba, Bos Jokomar, Bos Jhendriana, Bos Niners, Marketiva moderate, dan yang lainnya banyak. Ma20, Ma50, Stochastic 8,3,5 RSI(14), Fibonacy, Vegastunnel1H, MACD....sangat membantu. Untuk Liat Trend dapat anda lihat pada Grafik 1 H (Jam) atau 1 D (Harian). Untuk Open possisi bisa dilihat pada 5 menit, 15 menit..... Cari Style Anda Lewat Indikator2 Chart..yang paling Nyaman anda gunakan...Tapi Ingat..!!! Indikator semuanya adalah Follower...NEWS yg lebih utama harus dikuasai.
Jika anda pusing....kabur..terhadap News, Fundamental, Technical...jangan khawatir..pake aja Strategy.."pokoke profit"..ada jg dimilis ini. Tapi Anda harus cari tahu dulu Calender dimana jam-jam ada News yg memberi pengaryh besar pada Pergerakan Market. Jangan salah ambil waktu...biasanya 13.30 GMT, 14.00 GMT, 14.15 GMT, 10.00 GMT...tergantung Priority dari News-nya. & Watch Out FED (Kenaikan suku bunga). Kalo pake strategi ini jangan lebih dari 30 pips...biasanya 20 pips lebih nyaman (cepat)...& Konsisten.

Pelajari berbagai strategy jitu...saling tuker-menuker...Makanya, kalo temen-temen punya strategy..Bagi-bagi Dong...bial plopit kabeh.
Cuma itu yg sy tau..& mudah-mudahan bermanfaat.
Happy trade with ur style.

Sunday, July 1, 2007

Pemerintah Dorong Telkom Beli Saham Icon +

Senin, 16 Juli 2007 | 04:49 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) agar membeli sebagian saham PT Indonesia Comnet Plus (Icon +), anak perusahaan PT PLN (Persero). Kementerian BUMN merupakan pemegang saham kedua perusahaan tersebut.

Menteri Negara BUMN, Sofyan A. Djalil, mengatakan Kementerian BUMN telah menyampaikan dukungan atas rencana akuisisi kepada manajemen Telkom dan PLN. "Sudah disampaikan sekitar dua pekan lalu," katanya di Jakarta pekan lalu.

Juru bicara Telkom, Edy Kurniadi, kepada Tempo menjelaskan, sejauh ini manajemen Telkom masih mempelajari surat dari Menteri Negara BUMN itu. "Belum ada keputusan dari manajemen Telkom,”kata dia.

Komisaris Utama PLN, Al-Hilal Hamdi, mengatakan belum mengetahui ada upaya pemerintah mendorong Telkom membeli saham Icon +. Namun, dia mempersilakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia itu untuk membeli saham Icon +.

from tempointerakif

Trading The MACD Divergence

Moving average convergence divergence (MACD), invented in 1979 by Gerald Appel, is one of the most popular technical indicators in trading. MACD is appreciated by traders the world over for its simplicity and flexibility because it can be used either as a trend or momentum indicator. Trading divergence is a popular way to use MACD histogram (which we explain below), but, unfortunately, the divergence trade is not very accurate - it fails more than it succeeds. To explore what may be a more logical method of trading MACD divergence, we look at using the MACD histogram for both trade-entry and trade-exit signals (instead of only entry), and how currency traders are uniquely positioned to take advantage of such a strategy.

MACD: An Overview
The concept behind MACD is fairly straightforward. Essentially it calculates the difference between an instrument's 26-day and 12-day exponential moving average (EMA). Of the two moving averages that make up MACD, the 12-day EMA is obviously the faster and the 26-day is the slower. In the calculation of their value, both moving averages use the closing prices of whatever period is measured. On the MACD chart, a 9-day EMA of MACD itself is plotted as well, and it acts as a trigger for buy and sell decisions. MACD generates a bullish signal when it moves above its own 9-day EMA, and it sends a sell sign when it moves below its 9-day EMA.

The MACD histogram is an elegant visual representation of the difference between MACD and its 9-day EMA. The histogram is positive when MACD is above its 9-day EMA and negative when MACD is below its 9-day EMA. If prices are rising, the histogram grows larger as the speed of the price movement accelerates and contracts as price movement decelerates. The same principle works in reverse as prices are falling. See Figure 1 for a good example of a MACD histogram in action.


Figure 1 - The above is an example of MACD histogram. Note that as price action (top part of the screen) accelerates to the downside, the MACD histogram (in the lower part of the screen) makes new lows and vice versa as prices turn.

As it responds to the speed of price movement, the MACD histogram is the main reason why so many traders rely on this indicator to measure momentum. Indeed, most traders use the MACD indicator more frequently to gauge the strength of the price move than to determine the direction of a trend.

Trading Divergence
As we mentioned earlier, trading divergence is a classic way in which the MACD histogram is used. One of the most common set-ups is to find chart points at which price makes a new swing high or a new swing low but the MACD histogram does not, indicating a divergence between price and momentum. Figure 2 illustrates a typical divergence trade.


Figure 2 - Here is a typical (negative) divergence trade using a MACD histogram. At the right-hand circle on the price chart, the price movements make a new swing high, but at the corresponding circled point on the MACD histogram, the MACD histogram is unable to exceed its previous high of 0.3307. (The histogram reached this high at the point indicated by the lower left-hand circle.) The divergence is a signal that the price is about to reverse at the new high, and as such, it is a signal for the trader to enter into a short position.

Unfortunately, the divergence trade is not very accurate - it fails more times than it succeeds. Prices frequently have several final bursts up or down that trigger stops and force traders out of position just before the move actually makes a sustained turn and the trade becomes profitable. Figure 3 demonstrates a typical divergence fakeout, which has frustrated scores of traders over the years.


Figure 3 - A typical divergence fakeout. Strong divergence is illustrated by the right circle (at the bottom of the chart) by the vertical line, but traders who set their stops at swing highs would have been taken out of the trade before it turned in their direction.

One of the reasons that traders often lose with this set up is they enter a trade on a signal from the MACD indicator but exit it based on the move in price. Since the MACD histogram is a derivative of price and is not price itself, this approach is in effect the trading version of mixing apples and oranges.

Using the MACD Histogram for Both Entry and Exit
To resolve the inconsistency between entry and exit, a trader can use the MACD histogram for both trade-entry and trade-exit signals. To do so, the trader trading the negative divergence takes a partial short position at the initial point of divergence, but instead of setting the stop at the nearest swing high based on price, s/he instead stops out the trade only if the high of the MACD histogram exceeds its previous swing high, indicating that momentum is actually accelerating and the trader is truly wrong on the trade. If, on the other hand, the MACD histogram does not generate a new swing high, the trader then adds to his or her initial position, continually achieving a higher average price for his or her short.
Currency traders are uniquely positioned to take advantage of this strategy because with this strategy, the larger the position, the larger potential gains once the price reverses - and in FX, you can implement this strategy with any size of position and not have to worry about influencing price. (Traders can execute transactions as large as 100,000 units or as little as 1,000 units for the same typical spread of three to five points in the major pairs.)

In effect, this strategy requires the trader to average up as prices temporarily move against him or her. This, however, is typically not considered a good strategy. Many trading books have derisively dubbed such a technique as "adding to your losers". However, in this case the trader has a logical reason for doing so - the MACD histogram has shown divergence, which indicates that momentum is waning and price may soon turn. In effect, the trader is trying to call the bluff between the seeming strength of immediate price action and MACD readings that hint at weakness ahead. Still, a well-prepared trader using the advantages of fixed costs in FX, by properly averaging up the trade, can withstand the temporary drawdowns until price turns in his or her favor. Figure 4 illustrates this strategy in action.


Figure 4 - The chart indicates where price makes successive highs but the MACD histogram does not - foreshadowing the decline that eventually comes. By averaging up his or her short, the trader eventually earns a handsome profit as we see the price making a sustained reversal after the final point of divergence.

Conclusion
Like life, trading is rarely black and white. Some rules that traders agree on blindly, such as never adding to a loser, can be successfully broken to achieve extraordinary profits. However, a logical, methodical approach for violating these important money management rules needs to be established before attempting to capture gains. In the case of the MACD histogram, trading the indicator instead of the price offers a new way to trade an old idea - divergence. Applying this method to the FX market, which allows effortless scaling up of positions, makes this idea even more intriguing to day traders and position traders alike.

By Boris Schlossberg, Senior Currency Strategist, FXCM
Access Boris' Exclusive FREE Report The 5 Things That Move The Market

Boris Schlossberg is the Senior Currency Strategist at Forex Capital Markets in New York, one of the largest retail forex market makers in the world. He is a frequent commentator for Bloomberg, Reuters, CNBC and Dow Jones CBS Marketwatch. His book "Technical Analysis of the Currency Market", published by John Wiley and Sons, is available on Amazon, where he also hosts a blog on all things trading.


TIPS KHUSUS UNTUK PAIR GBP/USD

Nih lumayan..sy pake peluang 17:3...17 kali berhasil 3 ali gagal...
Cukup Ambil 20 Pips...siapin Margin 50-60 pips tiap hari. kalo lewat 60 pips berarti gagal.
Pake GBP/USD.

Entry Posisi pada 05.00 GMT.
Pada Chart 30 menit (Meta4) atau 1 Jam (Meta4), saya pake Indikator MA(20) dan MA(50), MACD, Stochastic 8,3,5 dan RSI(14).
Jika :

Price <> Sell
Price > Ma(20) -----------------------> Buy
Price = Ma(20) = Ma(50) ------------> Lihat MACD + Stoch, >70 = sell atau < 70 = Buy, jika Stoch 45-55 = Sell + Buy (dgn catatan RSI tidak ditengah).

Price = ma(20) = Ma(50), RSI(14) 45-50, Stochactic 45-50, MACD 0, maka jangan ambil posisi.
Mungkin ada perbedaan dgn cara anda membaca Chart Meta4 untuk signal tersebut, Jika ada yg masih kurang lengkap...mohon mas/mbak beritahu saya, agar saya bisa lebih pelajari lagi.

PasarBisnis

Europe Bans Indonesian Airlines

Friday, 29 June, 2007 | 12:21 WIB

TEMPO Interactive, Jakarta: All Indonesian airlines, totaling 51, are prohibited from flying to European Union countries starting July 6. Indonesian carriers are regarded as not meeting safety standards..
read more


Six Victims of Sunken Ship Found

Friday, 13 July, 2007 | 15:09 WIB

TEMPO Interactive, Makasar: After two days of being buoyed up in the sea, six victims of the fishing ship which sank Wednesday night (11/7) were found alive by the Ciremai Ship which was sailing from Surabaya to Makassar.. .. read more