Friday, September 14, 2007


Tahukah Anda siapa yang dinobatkan sebagai Entrepreneur of The Year tahun ini oleh Entreprise Asia untuk predikat pengusaha terbaik? Dia adalah Sandiaga S Uno, Ketua Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang baru berusia 39 tahun ini terpilih menjadi yang terbaik. Padahal baru 11 tahun dia jadi pengusaha.

Tapi meski dalam waktu yang relative singkat, dia berhasil menjadi pengusaha sukses. Tahun ini dia menjadi orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan total asset sebesar 245 juta dollar AS.

Tapi ada yang menarik, sebelum dia menjadi pengusaha dia pernah jadi karyawan. Dimulai pada tahun 1991 ketika dia masih berusia 22 tahun dengan bekerja di Bank Summa. Kemudian karirnya melesat pesat ketika pada 1994 dia pindah bekerja di Kanada dengan menjadi manajer investasi di sebuah perusahaan. Setahun kemudian dia pindah kerja ke perusahaan lainnya dan menjabat Executive Vice President dengan gaji 8.000 dollar AS per bulan.Saat di puncak karier itulah, dia mengalami titik balik menjadi jatuh miskin.

Krisis moneter tahun 1997 membuat perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Semua tabungannya yang diinvestasikan di pasar modal ludes karena anjlokya bursa saham.

Akhirnya dia pulang ke Indonesia. Dia numpang di rumah orangtuanya karena tidak mampu membayar sewa rumah. Saat di posisi sulit itulah yang kemudian membuka pikirannya untuk menjadi pengusaha.

Saat itulah dia bersama rekannya mulai membuka perusahaan penasihat keuangan. Setahun kemudian ia kembali mendirikan perusahaan investasi. Berkat jerih payahnya kini dia sudah menjadi pengusaha yang sukses luar biasa yang menghidupi 10 ribu karyawan.Apa yang bisa kita pelajari dari perjalanannya di dunia bisnis?

Yang pertama adalah keberaniannya untuk memulai usaha. Tekanan hidup yang membuatnya berada di posisi sulit tidak membuatnya menyerah. Sebaliknya, kesulitan hidup membuat matanya terbuka bahwa pilihan terbaik adalah dengan menjadi pengusaha. Menjadi karyawan gampang menjadi terpuruk saat berada pada iklim usaha yang buruk.

Kesulitan mendorongnya untuk menjadi pantang menyerah. Membuatnya menjadi pribadi yang ulet dan gigih seperti pohon bambu. Dia berani memperjuangkan nasib hidupnya dengan menjadi pengusaha. Dia berani bermimpi seperti dalam kata-kata belia dalam blog HIPMI

Every big success story begins with a small yet beautiful dream that feels real and motivating.

Pelajaran kedua adalah sikapnya yang tetap optimis dalam situasi sesulit apapun. Hantaman krisis moneter yang membuatnya jatuh miskin tidak kemudian membuatnya putus asa. Situasi yang tidak menguntungkannya tetap membuatnya percaya bahwa akan selalu ada harapan untuk sukses. Bekal sikap optimis itulah yang kemudian mengantarkannya dengan pencapaian seperti saat ini.

Intinya, siapapun kita saat ini, sesulit apapun kondisi kita, asal kita berani memperjuangkan hidup kita dan tetap berpikir optimis, kita PASTI BISA SUKSES!

Percayalah dan tanamkan pada diri Anda keyakinan ini dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saya yakin Anda pasti akan BERHASIL.

PS: Good Lookingnya Sandiago membuat banyak cewek pada histeris coba lihat :)

Artikel ini diambil dari SiswoNugroho.com dengan judul Keberanian dan sikap optimis adalah bekal untuk menjadi pengusaha sukses luar biasa

Wednesday, August 1, 2007

Money Management & Trading habits

Maximum 2% risk per pair. What that means is when you calculate your stop losses your stop loss amount has to be within 2% of your account .If the trade goes against you, the maximum you will loose is 2% of your account. This way it also prevents you from getting panic attacks when the trade retrace against you resulting you close the trade pre maturely. If your desired stop losses do not come within 2% of your account don’t take that trade. As I always say, you may miss one trade but there are millions more to come.
You always have to calculate your risk every time before you enter your trades.
Your risk to profit ratio has to be minimum 1:1. That means if you are taking a 2% risk on a trade make sure your profit target would be at least 2%.
Always have realistic targets. My aim is 300 % capital growth per year. The lesser your target is lesser the risk of losing your own money. Even if you have 50% capital growth per year you are doing better than 90% of the worlds biggest hedge funds.
More trades you take the more you expose your account for losses. No trader in this world can profit from every single market move.
Patience plays a big part in trading. Take the trades only if you are at least 90% sure of profiting from it. If you are not sure stay away from the trade. Staying on the sideline is as good as winning.
Never trade against the trend. Specially with a high volatile pair like GBP/JPY. It may give you couple of winning trades. But it’s going to get you in the long run.
Always have a trading strategy ... make a habit to stick to it doesn’t matter how desperate you are. Always trust your strategy but not bloomberg or some statement from citibank. Don’t go with your gut feeling because 95% of the time your gut feeling is wrong.
Your charts are your forex bible. Everything what you need to know about forex is on your charts. You will learn something new everyday from you charts.
Specialize in one or two pairs. Every single pair has it’s own characteristics. No two pairs are the same. Don’t trade all the pairs your broker can offer. If you specialize in one or two pairs very soon you will be able to read the pair like a road map .
Stay away from the ranging markets. There will be enough of trend break outs on this pair than you ever want. Why take any extra risks trying to chase 20 pips on a ranging markets when you can grab 200 pips on a break out.
As Monarc mentioned traders are a greedy bunch. Less greedy once are the most successful once.
Don’t try to chase every single pip or market movement. Have a realistic weekly or monthly target as a percentage of your account . Not the number of pips. If you have already achieved that target stay away from the market. As I mentioned before.. the more you trade there is more risk of losing your money.
The losses are part of the game. Do not try to cover all your previous losses from your next trade. First your trading plan has to include at least 50% of losing trades. Then you can cut down on the number of losing trades while you gain experience and confidence.
When you start you must demo trade at least for the first 3 months to build a trading strategy. Then for the next 3 months trade on a demo account or a micro account and test your strategy coupled with a good money management strategy. When you are fully confident then trade with your real account.
Use minimum account leverage. Don’t abuse it. My recommendation for new traders is maximum one mini lot for every $2500 or one full lot for every $25000.
At last ... remember there is no easy way to become a good consistently profitable trader. No one can become a profitable trader overnight. As everything else in life it takes time, patience lots of sacrifices and learning. Don’t be afraid of mistakes.
It took me 8 months to make my first consistent $100 per week. Since then making money is like a walk in the park.

Thursday, July 19, 2007

Trading The MACD Divergence

Moving average convergence divergence (MACD), invented in 1979 by Gerald Appel, is one of the most popular technical indicators in trading. MACD is appreciated by traders the world over for its simplicity and flexibility because it can be used either as a trend or momentum indicator.

Trading divergence is a popular way to use MACD histogram (which we explain below), but, unfortunately, the divergence trade is not very accurate - it fails more than it succeeds. To explore what may be a more logical method of trading MACD divergence, we look at using the MACD histogram for both trade-entry and trade-exit signals (instead of only entry), and how currency traders are uniquely positioned to take advantage of such a strategy... read more

Tuesday, July 17, 2007

PLC, Berinternet Via Kabel Listrik

Jika selama ini yang kita tahu kabel listrik hanya digunakan untuk menghidupkan lampu, televisi atau perangkat elektrik lainnya, tapi kini kabel listrik bisa digunakan untuk menelpon maupun browsing internet. Adalah teknologi PLC (power line communication) yang berhasil menggabungkan teknologi akses data berbasis IP dengan jaringan listrik.

Sebenarnya konsep menggunakan akses internet berkecepatan tinggi dengan memanfaatkan jaringan listrik bukan barang baru di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika dan Australia. Jauh sebelumnya, bahkan sudah ada upaya untuk mengimplementasikan teknologi ini. Namun sempat terhambat karena ketidakmampuan mengatasi solusi ekonomis dalam menyaring kadar noise listrik yang melekat pada kabel-kabel listrik.

Berkat riset dan inovasi terbaru, masalah tersebut dapat teratasi dengan dikenalnya PLC. Dengan PLC, pelanggan aliran listrik dengan mudah mengakses internet dengan menyambungkan PC dan telpon Anda ke modem yang terhubung ke listrik.

Saat ini PT Indonesia Comnet Plus atau Icon+, salah satu anak perusahaan PLN, telah mengembangkan teknologi ini. Jauh dari apa yang telah ditawarkan PLC dari Icon+ seperti browsing, akses email, video conference dan chatting, kemungkinan-kemungkinan lain untuk membawa teknologi PLC sebagai salah satu alternatif berkomunikasi seperti voice callingp dan SMS pada handset, memang masih merupakan wacana.

Menurut Rochkadar Sukada, presider direktur Icon+, jaringan-jaringan telekomunikasi membutuhkan beberapa medium pembawa signal (baik kabel optik fiber, kabel tembaga berpasangan, atau bahkan transmisi melalui satelit).

Sementara biaya untuk medium pembawa ini umumnya lumayan mahal dan menjadi penghambat. Tetapi untuk perusahaan untilitas pemasok listrik yang telah mempunyai infrastruktur seperti itu pada grid jaringan listriknya, konsep ini cukup menjanjikan. Digital Powerline(r) TM, merupakan salah satu solusi yang memungkinkan akses data dijalankan melalui kabel listrik.

"Tetapi untuk sampai masuk ke dalam jasa wireless, operator PLC harus mendapatkan lisensi dulu," Rochkadar menambahakan. Lagipula menurutnya, dari sisi ekonomis Icon+ butuh jutaan sambungan pelanggan untuk masuk ke dalam skala yang menguntungkan.

Konsep dasar yang harus diingat adalah bahwa PLC merupakan satu pemanfaatan distribusi komunikasi voice dan data melalui media listrik bertegangan rendah. Teknologi ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan pengguna kabel pada umumnya, karena dengan teknologi ini pemilik rumah dapat mengakses internet, VoIP, telepon dan menonton acara televisi pada saat bersamaan tanpa harus menggunakan kabel tambahan.

Namun dalam implementasinya, untuk masuk ke dalam fungsi wireless perlu diperhatikan interoperability-nya dan jaringan eksisting yang ada. Di dalamnya termasuk masalah noise terutama yang datang dari motor power dan lampu floresen dan radiasi RF, masalah regulasi (lisensi), dan masalah EMC (electromagnetic compatibility), yaitu sinyal frekuensi tinggi yang mempunyai tendens untuk "meloncat" dari rangkaian. Adanya EMC ini sangat berbahaya bagi mahluk hidup (biological system).

Teknologi ini juga diyakini hanya dapat bertahan hidup pada jaringan distribusi tegangan relatif rendah (11 kv atau kurang) dari transmormer substation ke tempat pelanggan. Ini berarti bahwa infrastruktur jaringan telekomunikasi konvensial yang mahal harus disedikan untuk setiap substation. Jadi, sepertinya kita memang harus bersabar untuk bisa berinternet dan menelpon lewat jaringan kabel listrik.

Kekuatan Energi Pujian

Seorang pengemis duduk mengulurkan tangannya di sudut jalan. Tolstoy, penulis besar Rusia yang kebetulan lewat di depannya, langsung berhenti dan mencoba mencari uang logam di sakunya. Ternyata tak ada. Dengan amat sedih ia berkata, “Janganlah marah kepadaku, hai Saudaraku. Aku tidak bawa uang.”

Mendengar kata-kata itu, wajah pengemis berbinar-binar, dan ia menjawab, “Tak apa-apa Tuan. Saya gembira sekali, karena Anda menyebut saya saudara. Ini pemberian yang sangat besar bagi saya.”

Setiap manusia, apapun latar belakangnya, memiliki kesamaan yang mendasar: ingin dipuji, diakui, didengarkan, dan dihormati.

Kebutuhan ini sering terlupakan begitu saja. Banyak manajer yang masih beranggapan bahwa orang hanya termotivasi uang. Mereka lupa, nilai uang hanya bertahan sampai uang itu habis dibelanjakan. Ini sesuai dengan teori Herzberg yang mengatakan bahwa uang tak akan pernah mendatangkan kepuasan dalam bekerja.

Manusia bukan sekadar mahluk fisik, tapi juga mahluk spiritual yang membutuhkan sesuatu yang jauh lebih bernilai. Mereka butuh penghargaan dan pengakuan atas kontribusi mereka. Tak perlu sesuatu yang sulit atau mahal, ini bisa sesederhana pujian yang tulus.

Namun, memberikan pujian ternyata bukan mudah. Jauh lebih mudah mengritik orang lain.

Seorang kawan pernah mengatakan, “Bukannya saya tak mau memuji bawahan, tapi saya benar-benar tak tahu apa yang perlu saya puji. Kinerjanya begitu buruk.”

“Tahukah Anda mengapa kinerjanya begitu buruk?” saya balik bertanya.

“Karena Anda sama sekali tak pernah memujinya!”

Tiga penyebab

Persoalannya, mengapa kita begitu sulit memberi pujian kepada orang lain?

Menurut saya, ada tiga hal penyebabnya, dan kesemuanya berakar pada cara kita memandang orang lain.

Pertama, kita tidak tulus mencintai mereka. Cinta kita bukanlah unconditional love, tetapi cinta bersyarat. Kita mencintai pasangan kita karena ia mengikuti kemauan kita. Kita mencintai anak-anak kita karena mereka berprestasi di sekolah. Kita mengasihi bawahan kita karena mereka memenuhi target pekerjaan yang telah ditetapkan.

Perhatikanlah kata-kata di atas: cinta bersyarat. Artinya, kalau syarat-syarat tidak terpenuhi, cinta kita pun memudar. Padahal, cinta yang tulus seperti pepatah Perancis: L`amour n`est pas parce que mais malgre. Cinta adalah bukan “cinta karena”, tetapi “cinta walaupun”. Inilah cinta yang tulus, yang tanpa kondisi dan persyaratan apapun.

Cinta tanpa syarat adalah penjelmaan sikap Tuhan yang memberikan rahmat-Nya tanpa pilih kasih. Cinta Tuhan adalah “cinta walaupun”. Walaupun Anda mengingkari nikmat-Nya, Dia tetap memberikan kepada Anda.

Lihatlah bagaimana Dia menumbuhkan bunga-bunga yang indah untuk dapat dinikmati siapa saja tak peduli si baik atau si jahat. Dengan paradigma ini, Anda akan menjadi manusia yang tulus, yang senantiasa melihat sisi positif orang lain. Ini bisa memudahkan Anda memberi pujian.

Kedua, kita lupa bahwa setiap manusia itu unik. Ada cerita mengenai seorang turis yang masuk toko barang unik dan antik. Ia berkata, “Tunjukkan pada saya barang paling unik dari semua yang ada di sini!” Pemilik toko memeriksa ratusan barang: binatang kering berisi kapuk, tengkorak, burung yang diawetkan, kepala rusa, lalu berpaling ke turis dan berkata, “Barang yang paling unik di toko ini tak dapat disangkal adalah saya sendiri!”

Setiap manusia adalah unik, tak ada dua orang yang persis sama. Kita sering menyamaratakan orang, sehingga membuat kita tak tertarik pada orang lain. Padahal, dengan menyadari bahwa tiap orang berbeda, kita akan berusaha mencari daya tarik dan inner beauty setiap orang. Dengan demikian, kita akan mudah sekali memberi pujian.

Ketiga disebut paradigma paralysis. Kita sering gagal melihat orang lain secara apa adanya, karena kita terperangkap dalam paradigma yang kita buat sendiri mengenai orang itu. Tanpa disadari kita sering mengotak-ngotakkan orang. Kita menempatkan mereka dalam label-label: orang ini membosankan, orang itu menyebalkan, orang ini egois, orang itu mau menang sendiri. Inilah persoalannya: kita gagal melihat setiap orang sebagai manusia yang “segar dan baru”. Padahal, pasangan, anak, kawan, dan bawahan kita yang sekarang bukanlah mereka yang kita lihat kemarin. Mereka berubah dan senantiasa baru dan segar setiap saat.

Tak memuji lagi

Penyakit yang kita alami, apalagi menghadapi orang yang sudah bertahun-tahun berinteraksi dengan kita adalah 4 L (Lu Lagi, Lu Lagi). Kita sudah merasa tahu, paham dan hafal mengenai orang itu. Kita menganggap tak ada lagi sesuatu yang baru dari mereka. Maka, di hadapan kita mereka telah kehilangan daya tariknya.

Sewaktu membuat tulisan ini, istri saya pun menyindir saya dengan mengatakan bahwa saya tak terlalu sering lagi memujinya setelah kami menikah. Sebelum menikah dulu, saya tak pernah kehabisan bahan untuk memujinya.

Sindiran ini, tentu, membuat saya tersipu-sipu dan benar-benar mati kutu.

Pujian yang tulus merupakan penjelmaan Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Maka, ia mengandung energi positif yang amat dahsyat. Saya telah mencoba menerapkan pujian dan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang saya jumpai: istri, pembantu yang membukakan pagar setiap pagi, bawahan di kantor, resepsionis di kantor klien, tukang parkir, satpam, penjaga toko, maupun petugas di jalan tol.

Efeknya ternyata luar biasa. Pembantu bahkan menjawab ucapan terima kasih saya dengan doa, “Hati-hati di jalan Pak!” Orang-orang yang saya jumpai juga senantiasa memberi senyuman yang membahagiakan. Sepertinya mereka terbebas dari rutinitas pekerjaan yang menjemukan.

Pujian memang mengandung energi yang bisa mencerahkan, memotivasi, membuat orang bahagia dan bersyukur. Yang lebih penting, membuat orang merasa dimanusiakan.

Diet Sehat Sesuai Golongan Darah

Cara diet untuk mendapatkan tubuh sehat bertambah lagi. Seorang dokter naturopati dari Amerika Serikat, Dr.Peter J. D'Adamo menemukan cara berdiet berdasarkan golongan darah. Konon, karena setiap orang memiliki golongan darah berbeda, maka makanan yang dikonsumsinya pun harus berbeda.

CARA berdiet ini didasari penemuan D'Adamo bahwa lektin atau protein yang terdapat pada berbagai jenis makanan akan menghasilkan pengaruh berbeda pada setiap golongan darah. Jika tidak cocok pada golongan darah tertentu, lektin bisa menyebabkan terjadinya penggumpalan sel-sel darah. . . .

Menjaga asupan makanan agar sesuai dengan kebutuhan golongan darah tertentu ini dipercaya juga bisa mengembalikan fungsi penjagaan sistem tubuh dan memperbaiki metabolisme tubuh. Selain itu, masing-masing golongan darah rentan atau berisiko tehadap jenis penyakit yang berbeda.
Cara diet berdasarkan golongan darah di luar negeri mulai populer dimana menjaga asupan makanan agar sesuai dengan kebutuhan golongan darah tertentu ini dipercaya bisa mengembalikan fungsi penjagaan sistem tubuh dan memperbaiki metabolisme tubuh.* DUDI SUGANDI/”PR”

Cara diet berdasarkan golongan darah di luar negeri, terutama di negara asalnya Amerika, sudah mulai populer. Di Indonesia, masih sulit menemukan orang yang ahli dalam diet ini atau orang-orang yang menggunakannya.

Menurut ahli gizi dan diet sehat dengan cara food combining, Andang Gunawan, tak ada data tentang pengikut pola makan berdasarkan golongan darah. "Saya sendiri baru menemukan dua orang yang menurut mereka berhasil dengan metode ini, kebetulan kenalan saya. Salah seorang menggabungkan metode ini dengan metode food combining. Menurut dia hasilnya jauh lebih baik," kata Andang.

Dijelaskan Andang, diet golongan darah termasuk jenis diet yang relatif baru di dunia ilmu gizi. Selain D'Adamo belum ada pihak lain yang melakukan penelitian khusus tentang diet ini.

Senada dengan Andang, pakar gizi dr. Kunkun K. Wiramihardja, M.S. menyatakan masih asing dengan pola diet berdasarkan golongan darah itu. Kunkun memperkirakan, yang paling paham dalam hal ini adalah naturopath atau dokter yang meyakini ilmu pengobatan bisa dilakukan dengan obatan-obatan yang sifatnya alami, baik dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan.

"Kalau saya lihat para naturopath ini berniat menghentikan penyakit dengan cara menjaga pola makan dan gaya hidup. Jika pola makan dikaitkan dengan penyakit tertentu, tidak ada yang bertentangan," ujar Kunkun.

Yang mengganjal hati Kunkun adalah jika orang mengaitkan golongan darah tertentu dengan rentannya terhadap suatu jenis penyakit tertentu pula. "Itu yang saya tidak sepakat, misalnya bahwa golongan darah B lebih kuat terhadap penyakit jantung. Itu perlu penelitian lebih lanjut," kata Kunkun.

Kunkun membuat contoh, penelitian tentang penyakit jantung umumnya menghinggapi mereka yang berusia lanjut sudah terbukti. "Penelitian ini dilanjutkan untuk meneliti kaitan antara penyakit jantung dan golongan darah bisa saja," kata Kunkun. Misalnya, para penderita jantung ini dikelompokkan lagi berdasarkan golongan darah, sehingga bisa menghasilkan kelompok golongan darah mana yang terbanyak dan memiliki penyakit jantung.

"Hal ini tidak dikemukakan oleh beliau (D'Adamo). Pembuktian lebih mengacu pada ‘pengalaman saya’ atau menurut ‘pengalaman ayah saya’," tutur Kunkun.

**

Terlepas dari masih "anehnya" diet berdasarkan golongan darah ini, tidak ada salahnya kita mengintip cara baru ini. Secara garis besar golongan darah dikelompokkan dalam 4 tipe, yaitu A, B, AB, dan O.

Pemilik golongan darah A disarankan mengonsumsi bahan makanan yang sedikit mengandung lektin. Para pemilik golongan darah ini memiliki lambung dengan kandungan lektin rendah. Jika asupan lektin berlebihan, dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan lambung. Selain itu, mereka yang bergolongan darah A menghasilkan lendir lebih banyak dibanding golongan darah lainnya. Keadaan ini menimbulkan risiko terhadap penyakit jenis alergi, seperti asma, infeksi telinga, dan gangguan pada pernapasan.

Makanan yang dianjurkan adalah dari kelompok nabati. Sumber hewani bisa diperoleh dari ikan dan ayam kampung, ini pun dengan jumlah dan frekuensi terbatas. Susu yang dianjurkan adalah susu fermentasi ( yoghurt atau kefir), krim tanpa lemak, keju alami, telur dalam jumlah terbatas ( dari jenis organik atau telur ayam kampung), lemak dalam jumlah terbatas, kacang-kacangan seperti kenari, biji-bijian, almond, susu kedelai alami. Orang dengan golongan darah A ini semestinya memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan segar.

Makanan yang harus dihindari karena banyak mengandung lektin atau makanan yang bisa merangsang tubuh memproduksi banyak lendir adalah hidangan laut berwarna putih seperti cumi-cumi dan kakap putih, daging sapi, susu, keju hasil olahan industri, kacang merah, kacang tolo, roti, kue-kue, cake, kentang, kol, mangga, pepaya, jeruk impor, dan pisang. Juga bahan makanan olahan seperti sosis, kornet, dendeng, ham, dan daging asap, minyak jagung, minyak kacang tanah.

Pemilik golongan darah B adalah tipe kebalikan dari golongan darah A. Mereka diizinkan menyantap sumber hewani dengan porsi lebih banyak. Namun karena pemilik golongan B rentan terhadap penyakit autoimun dan serangan virus, mereka dianjurkan banyak mengonsumsi sayuran hijau yang kaya magnesium.

Daftar makanan yang diperbolehkan adalah daging sapi, domba, kelinci, ikan laut, semua produk susu, kecuali blue chesse dan es krim, telur ayam organik dan telur ayam kampung, minyak zaitun lebih dari satu sendok, beras merah, beras putih pecah kulit, beras putih tumbuk, bahan makanan dari bahan beras atau tepung beras, havermut, bekatul, semua jenis buah terlebih nanas sangat baik. Namun ada juga jenis buah yang harus diminimalkan konsumsinya, yaitu yang kaya lektin seperti kesemek, delima, belimbing, dan pir.

Selain itu, ia tidak diperbolehkan atau membatasi mengonsumsi ayam, kepiting, lobster, udang, kerang, scalop, remis, tiram, kodok, telur puyuh, telur bebek, minyak wijen, minyak jagung, minyak biji matahari, minyak kacang tanah, minyak kedelai. Batasi juga konsumsi kelapa, santan, kedelai, kacang tanah, biji bunga matahari, biji labu, wijen, kacang mete, pistasio, tempe, tahu susu kedelai, kacang merah, kacang tolo, makanan dari terigu, mi instan, ketan, jagung, lobak, tomat, jagung, jagung muda.

Pola makan pemilik golongan darah AB adalah perpaduan antara pola makan golongan A dan B. Penyakit yang berisiko diderita adalah sinus, infeksi telinga, dan gangguan saluran napas. Berikut makanan yang dianjurkan. Hidangan laut, semua telur (kecuali telur bebek), susu fermentasi, minyak zaitun, minyak kanola, minyak kedelai, minyak kacang tanah, kacang tanah, semua jenis sayuran, semua jenis buah-buahan kecuali jeruk.

Untuk golongan AB ini, pantangannya tidak terlalu ketat, namun harus membatasi konsumsi daging sapi. lobster, udang, cumi, ikan ekor kuning, belut , teri, kodok . Hindari susu dan semua produk susu, daging olahan. Semua jenis kacang dikonsumsi sedikit-sedikit sambil mengamati reaksinya. Wijen dan minyak wijen perlu diwaspadai. Batasi konsumsi terigu dan makanan olahan seperti roti, cake, kue, pasta. Hindari pula, jagung, taoge, jamur, radis, dan jeruk.

Beruntunglah pemilik golongan darah O yang menyukai daging-dagingan. Mereka boleh menyantap daging sebanyak-banyaknya, kecuali daging olahan. Tetapi golongan ini harus mengimbanginya dengan mengonsumsi sayur-sayuran yang banyak pula. Boleh juga menyantap minyak jenis nabati, minyak zaitun, dan buah-buhan segar

Yang harus dihindari atau dibatasi adalah kol, brokoli, kembang kol, sawi, pokcoi, taoge, terong, jamur, dan kentang. Telur, susu, dan kacang-kacangan tak terlalu berguna lagi karena tubuh telah mendapat asupan dari sumber hewani. Juga terigu dan makan hasil olahannya tidak terlalu bermanfaat lagi. Bagi Anda yang sensistif, hindari jeruk karena berisiko keracunan usus.

Friday, July 13, 2007

No Cost Trading

I haven't traded individual stocks in over two years. At one point I was concentrating a majority of my efforts in learning to trade the stock market. I may be interested in getting back into the stock market in addition to trading forex but the question is, is this a bad time to do so? Considering the bull market we've had going for years now, I'd be a bit hesitant to start now. Contradicting my last sentence, according to secular market trends (a long-term trend lasting anywhere from 5 to 25 years) we've been in a bear market since the year 2000. Previous bear markets lasted 16 years (1966-1981), 5 years (1937-1941), 4 years (1929-1932), and 20 years (1901-1920). Bull markets lasted 18 years (1982-1999), 24 years (1942-1965), 4 years (1933-1936), and 8 years (1921-1928). Timing is difficult and when everyone is screaming, "we've reached the top" a lot of times this just isn't the case.

For instance, I bought a house back in 2003 when the financial news outlets were warning home buyers that the prices couldn't go much higher. I sold the house over 3 years later with a decent profit. I didn't care what they were saying about the housing market because all I cared about was that the timing for me at that given moment was ideal. I had the down payment, interest rates were low, and I was at the stage in my life where people typically buy homes (family, tax purposes, etc.) So my deciding to get back into the stock market will be for reasons of my own and not necessarily of the so-called experts. Like I said earlier, I may be hesitant but we'll see.

The whole point of this post was to mention a stock broker that offers $0 trades. From what I've read, a lot of the larger brokers may be moving towards this business model in the future and will try making money on other services. The broker is Zecco. In addition to their $0 trades, they also have no minimum balance required. They were also mentioned in a column yesterday on USA Today. Some of you may already have heard about Zecco but since I've been out of the stock market game for a while, I found it very appealing. The next question would be where to find a low cost charting provider. There's tons of free market data information on the web though as long as I'm not trading stock intraday but I'll continue to look further into this also.

Acceleration/Deceleration Oscillator - (AC)

Acceleration/Deceleration Technical Indicator (AC) measures acceleration and deceleration of the current driving force. This indicator will change direction before any changes in the driving force, which, it its turn, will change its direction before the price. If you realize that Acceleration/Deceleration is a signal of an earlier warning, it gives you evident advantages.

The nought line is basically the spot where the driving force is at balance with the acceleration. If Acceleration/Deceleration is higher than nought, then it is usually easier for the acceleration to continue the upward movement (and vice versa in cases when it is below nought). Unlike in case with Awesome Oscillator, it is not regarded as a signal when the nought line is crossed. The only thing that needs to be done to control the market and make decisions is to watch for changes in color. To save yourself serious reflections, you must remember: you can not buy with the help of Acceleration/Deceleration, when the current column is colored red, and you can not sell, when the current column is colored green.

If you enter the market in the direction of the driving force (the indicator is higher than nought, when buying, or it is lower than nought, when selling), then you need only two green columns to buy (two red columns to sell). If the driving force is directed against the position to be opened (indicator below nought for buying, or higher than nought for selling), a confirmation is needed, hence, an additional column is required. In this case the indicator is to show three red columns over the nought line for a short position and three green columns below the nought line for a long position.



Technical Indicator Accelerator/Decelerator Oscillator — AC

Monday, July 9, 2007

10 PENYAKIT MENTAL MANUSIA

1. MENYALAHKAN ORANG LAIN

Itu penyakit P dan K, yaitu Primitif dan Kekanak-kanakan. Menyalahkan orang lain adalah pola pikir orang primitif. Di pedalaman Afrika, kalau ada orang yang sakit, yang Dipikirkan adalah : Siapa nih yang nyantet ? Selalu "siapa" Bukan "apa" penyebabnya. Bidang kedokteran modern selalu mencari tahu "apa" sebabnya, bukan "siapa". Jadi kalau kita berpikir menyalahkan orang lain, itu sama dengan sikap primitif. Pakai koteka aja deh, nggak usah pakai dasi dan jas.
Kekanak-kanakan. Kenapa ?
Anak-anak selalu nggak pernah mau disalahkan. Kalau ada piring yang jatuh," Adik tuh yang salah", atau " mbak tuh yang salah". Anda pakai celana monyet aja kalau bersikap begitu. Kalau kita manusia yang berakal dan dewasa selalu akan mencari sebab terjadinya sesuatu.

2. MENYALAHKAN DIRI SENDIRI

Menyalahkan diri sendiri bahwa dirinya merasa tidak mampu. Ini berbeda dengan MENGAKUI KESALAHAN. Anda pernah mengalaminya ? Kalau anda bilang tidak pernah, berarti anda bohong. "Ah, dia sih bisa, dia ahli, dia punya jabatan, dia berbakat dsb, Lha saya ini apa ?, wah saya nggak bisa deh. Dia S3, lha saya SMP, wah nggak bisa deh. Dia punya waktu banyak, saya sibuk, pasti nggak bisa deh". Penyakit ini seperti kanker, tambah besar, besar di
dalam mental diri sehingga bisa mencapai "improper guilty feeling".

Jadi walau yang salah partner, anak buah, atau bahkan atasan, berani bilang "Saya kok yang memang salah, tidak mampu dsb". Penyakit ini pelan-pelan bisa membunuh kita. Merasa inferior, kita tidak punya kemampuan. Kita sering membandingkan keberhasilan orang lain dengan kekurangan kita, sehingga keberhasilan orang lain dianggap Wajar karena mereka punya sesuatu lebih yang kita tidak punya.

3. TIDAK PUNYA GOAL / CITA-CITA

Kita sering terpaku dengan kesibukan kerja, tetapi arahnya tidak jelas.
Sebaiknya kita selalu mempunyai target kerja dengan milestone. Buat target jangka panjang dan jangka pendek secara tertulis.
Ilustrasinya kayak gini : Ada anjing jago lari yang sombong. Apa sih yang nggak bisa saya kejar, kuda aja kalah sama saya. Kemudian ada kelinci lompat-lompat, kiclik, kiclik, kiclik. Temannya bilang: "Nah tuh ada kelinci, kejar aja". Dia kejar itu kelinci, wesss...., kelinci lari lebih kencang, anjingnya ngotot ngejar dan kelinci lari sipat-kuping (sampai nggak dengar / peduli apa-apa), dan akhirnya nggak terkejar, kelinci masuk pagar. Anjing kembali lagi ke temannya dan diketawain.
"Ah lu, katanya jago lari, sama kelinci aja nggak bisa kejar. Katanya lu paling kencang".
"Lha dia goalnya untuk tetap hidup sih, survive, lha gua goalnya untuk fun aja sih".
Kalau "GOAL" kita hanya untuk "FUN", isi waktu aja, ya hasilnya cuma terengah-engah saja.

4. MEMPUNYAI "GOAL", TAPI NGAWUR MENCAPAINYA

Biasanya dialami oleh orang yang tidak "teachable". Goalnya salah, fokus kita juga salah, jalannya juga salah, arahnya juga salah. Ilustrasinya kayak gini : ada pemuda yang terobsesi dengan emas, karena pengaruh tradisi yang mendewakan emas. Pemuda ini pergi ke pertokoan dan mengisi karungnya dengan emas dan seenaknya ngeloyor pergi. Tentu saja ditangkap polisi dan ditanya. Jawabnya :
Pokoknya saya mau emas, saya nggak mau lihat kiri-kanan.

5. MENGAMBIL JALAN PINTAS, SHORT CUT

Keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang ke kesuksesan yang sebenarnya, real success, karena tidak mengikuti proses. Kalau kita menghindari proses, ya nggak matang, kalaupun matang ya dikarbit. Jadi, tidak ada tuh jalan pintas. Pemain bulutangkis Indonesia bangun jam 5 pagi, lari keliling Senayan, melakukan smesh 1000 kali. Itu bukan jalan pintas. Nggak ada orang yang leha-leha tiap hari pakai
sarung, terus tiba- tiba jadi juara bulu tangkis. Nggak ada ! Kalau anda disuruh taruh uang 1 juta, dalam 3 minggu jadi 3 juta, masuk akal nggak tuh ?
Nggak mungkin !. Karena hal itu melawan kodrat.

6. MENGAMBIL JALAN TERLALU PANJANG, TERLALU SANTAI

Analoginya begini : Pesawat terbang untuk bisa take-off, harus mempunyai kecepatan minimum. Pesawat Boeing 737, untuk dapat take- off, memerlukan kecepatan minimum 300 km/jam. Kalau kecepatan dia cuma 50 km/jam, ya cuma ngabis-ngabisin avtur aja, muter-muter aja. Lha kalau jalannya, runwaynya lurus anda cuma pakai kecepatan 50 km/jam, ya nggak bisa take-off, malah nyungsep iya. Iya kan ?

7. MENGABAIKAN HAL-HAL YANG KECIL

Dia maunya yang besar-besar, yang heboh, tapi yang kecil-kecil nggak dikerjain. Dia lupa bahwa struktur bangunan yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Maunya yang hebat aja. Mengabaikan hal kecil aja nggak boleh, apalagi mengabaikan orang kecil.

8. TERLALU CEPAT MENYERAH

Jangan berhenti kerja pada masa percobaan 3 bulan. Bukan mengawali dengan yang salah yang bikin orang gagal, tetapi berhenti pada tempat yang salah. Mengawali dengan salah bisa diperbaiki, tetapi berhenti di tempat yang salah repot sekali.

9. BAYANG BAYANG MASA LALU

Wah puitis sekali, saya suka sekali dengan yang ini. Karena apa ? Kita selalu penuh memori kan ? Apa yang kita lakukan, masuk memori kita,minimal sebagai pertimbangan kita untuk langkah kita berikutnya. Apalagi kalau kita pernah gagal, nggak berani untuk mencoba lagi. Ini bisa balik lagi ke penyakit nomer-3.
Kegagalan sebagai akibat bayang-bayang masa lalu yang tidak terselesaikan dengan semestinya. Itu bayang-bayang negatif. Memori kita kadang- kadang sangat membatasi kita untuk maju ke depan. Kita kadang-kadang lupa bahwa hidup itu maju terus. "Waktu" itu maju kan ?.
Ada nggak yang punya jam yang jalannya terbalik ?? Nggak ada kan ? Semuanya maju, hidup itu maju. Lari aja ke depan, kalaupun harus jatuh, pasti ke depan kok. Orang yang berhasil, pasti pernah gagal. Itu memori negatif yang menghalangi kesuksesan.

10. MENGHIPNOTIS DIRI DENGAN KESUKSESAN SEMU

Biasa disebut Pseudo Success Syndrome. Kita dihipnotis dengan itu. Kita kalau pernah berhasil dengan sukses kecil, terus berhenti, nggak kemana-mana lagi.Sudah puas dengan sukses kecil tersebut. Napoleon pernah menyatakan: "Saat yang paling berbahaya datang bersama
dengan kemenangan yang besar". Itu saat yang paling berbahaya, karena orang lengah, mabuk kemenangan. Jangan terjebak dengan goal-goal hasil yang kecil, karena kita akan menembak
sasaran yang besar, goal yang jauh. Jangan berpuas diri, ntar jadi sombong,terus takabur.

Sudah saatnya kita memperbaiki kehidupan kita. Kesempatan terbuka lebaruntuk siapa saja yang ingin maju.
Motivation of the day :
Action may not always bring success, but there is no success without action.
"Usaha dan tindakan tidak selalu menghasilkan keberhasilan/sukses, tetapi...
Tidak ada keberhasilan dan sukses TANPA usaha dan tindakan." (Greg Phillips - Benjamin Disraeli)

Tuesday, July 3, 2007

Forex Signal

>EURO-USD Signal >>>CLCK HERE
>USD-JPY Signal >>>CLICK HERE
>GBP-USD Signal >>>CLICK HERE
>USD-CHF Signal >>>CLICK HERE
>USD-CAD Signal >>>CLICK HERE
>EUR-GBP Signal >>>CLICK HERE

"LEARN WITH THE OTHER EXPERIENCE "

Forex....wow, Jangan pernah anda berfikir.!!!!...nih Bisnis akan membuat anda kaya dengan cepat setelah anda baru joint. Nih membutuhkn SKILL dan WAKTU untuk terus belajar & belajar. " Latihan + Sabar + Konsisten = Profit ". Ke-3 syarat tersebut harus ada dulu. Latihan = Sy sarankan untuk mulai dgn $5 sampei menjadi $10-15. Jika $5 anda bisa pake Qtt 100-150 untuk trading. Saran sy sebaiknya jangan pake virtual, soalnya emosi beda pake $ beneran & $ bo'ongan.Jika anda sudah bisa mencapai-nya silahkan deposit $300 - $500, maen dgn Qtt 5000-10.000 lebih asyik buat penghasilan anda. Sabar = Latih tingkat kesabaran anda untuk masuk & keluar dari Market. Jika Market lagi gak bagus, jangan masuk. Latih juga kesabaran untuk tidak serakah... Beri target anda +30 s/d +50 cukup untuk 1 hari. "Yang sering buat tradder kehilangan uang adalah pada saat mereka untung besar & ingin terus......" Jika udah +30 s/d +50, Close & tidur. Market masih buka 24 Jam, masih banyak waktu lain. Konsisten = Tetapkanlah target profit anda, contoh +30-50 per hari. tetep konsisten dgn target anda. Catat segala kesalahan-kesalahan anda & konsist untuk tidak mengulangnya. Catat pula trik anda sewaktu profit & konsist untuk mengulanginya. Carilah Trik-trik versi anda sendiri yang paling nyaman buat anda. TRADE WITH YOUR STYLE. Ujicoba trik itu sampei 15 kali, jika memang berhasil....Pakai..!!!.INgat.. FOREX MAKE U WIN FAST but....MAKE U LOOSE FASTER..!!! Thats Laverage Like Marketiva 1:100...no one brave 50:50.

Kuasai 1 atau 2 PAIR....., Jangan banyak2..ntar bingong sendiri loe..!!! . EUR/USD..its Liquid, USD/CHF...its Volatile, ..USD/YEN..its banyak bergantung dari News Jepang, ..GBP/USD..its lebih stabil dibanding ketiganya...but LIAR..man !!! I Like it. Ikutin Forum diskusi tentang pair2 tersebut di www.fxcm.com atau lainnya ...buuuannnyakk... banget...agar anda bisa lebih mengenal pair-nya.

Ikutin DAILY FOREX NEWS & Analisis PROFESIONAL. Anda bisa lihat tiap hari pada www.forexnews.com (Economic Calender & Central Banks Affect), www.fxstreet.com (Top Forex Repport). www.currencypro.com (Today MArket Research), www.actionforex.com (Tehnical Analysis & Fundamental Analysis). Atau analisis pak Roby juga sangat bisa membantu http://geocities.com/yudiforex/areaforex.htm belakangan ini beliau aktif upgrade dan bisa anda jadikan salah satu referensi. Ingat..!!!. Ketika Anda menbaca News & Technical Analysis.... CATAT lah arah Trend dari PAIR termasuk key Support (point2 bawah) & Resisten (point2 atas) -nya.

DON'T JUST TRADE YOUR 'GUT' FEELING. Pake technical analisis anda...!!! Kuasai Grafik Pair...Anda dapat download Meta4 yang terbaru pada www.metaquotes.net. Beberapa cara pembacaan Grafik melalui Meta4 dapat anda ikuti dari milis ini...Liat aja tulisan Bos Jacoba, Bos Jokomar, Bos Jhendriana, Bos Niners, Marketiva moderate, dan yang lainnya banyak. Ma20, Ma50, Stochastic 8,3,5 RSI(14), Fibonacy, Vegastunnel1H, MACD....sangat membantu. Untuk Liat Trend dapat anda lihat pada Grafik 1 H (Jam) atau 1 D (Harian). Untuk Open possisi bisa dilihat pada 5 menit, 15 menit..... Cari Style Anda Lewat Indikator2 Chart..yang paling Nyaman anda gunakan...Tapi Ingat..!!! Indikator semuanya adalah Follower...NEWS yg lebih utama harus dikuasai.
Jika anda pusing....kabur..terhadap News, Fundamental, Technical...jangan khawatir..pake aja Strategy.."pokoke profit"..ada jg dimilis ini. Tapi Anda harus cari tahu dulu Calender dimana jam-jam ada News yg memberi pengaryh besar pada Pergerakan Market. Jangan salah ambil waktu...biasanya 13.30 GMT, 14.00 GMT, 14.15 GMT, 10.00 GMT...tergantung Priority dari News-nya. & Watch Out FED (Kenaikan suku bunga). Kalo pake strategi ini jangan lebih dari 30 pips...biasanya 20 pips lebih nyaman (cepat)...& Konsisten.

Pelajari berbagai strategy jitu...saling tuker-menuker...Makanya, kalo temen-temen punya strategy..Bagi-bagi Dong...bial plopit kabeh.
Cuma itu yg sy tau..& mudah-mudahan bermanfaat.
Happy trade with ur style.

Sunday, July 1, 2007

Pemerintah Dorong Telkom Beli Saham Icon +

Senin, 16 Juli 2007 | 04:49 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) agar membeli sebagian saham PT Indonesia Comnet Plus (Icon +), anak perusahaan PT PLN (Persero). Kementerian BUMN merupakan pemegang saham kedua perusahaan tersebut.

Menteri Negara BUMN, Sofyan A. Djalil, mengatakan Kementerian BUMN telah menyampaikan dukungan atas rencana akuisisi kepada manajemen Telkom dan PLN. "Sudah disampaikan sekitar dua pekan lalu," katanya di Jakarta pekan lalu.

Juru bicara Telkom, Edy Kurniadi, kepada Tempo menjelaskan, sejauh ini manajemen Telkom masih mempelajari surat dari Menteri Negara BUMN itu. "Belum ada keputusan dari manajemen Telkom,”kata dia.

Komisaris Utama PLN, Al-Hilal Hamdi, mengatakan belum mengetahui ada upaya pemerintah mendorong Telkom membeli saham Icon +. Namun, dia mempersilakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia itu untuk membeli saham Icon +.

from tempointerakif

Trading The MACD Divergence

Moving average convergence divergence (MACD), invented in 1979 by Gerald Appel, is one of the most popular technical indicators in trading. MACD is appreciated by traders the world over for its simplicity and flexibility because it can be used either as a trend or momentum indicator. Trading divergence is a popular way to use MACD histogram (which we explain below), but, unfortunately, the divergence trade is not very accurate - it fails more than it succeeds. To explore what may be a more logical method of trading MACD divergence, we look at using the MACD histogram for both trade-entry and trade-exit signals (instead of only entry), and how currency traders are uniquely positioned to take advantage of such a strategy.

MACD: An Overview
The concept behind MACD is fairly straightforward. Essentially it calculates the difference between an instrument's 26-day and 12-day exponential moving average (EMA). Of the two moving averages that make up MACD, the 12-day EMA is obviously the faster and the 26-day is the slower. In the calculation of their value, both moving averages use the closing prices of whatever period is measured. On the MACD chart, a 9-day EMA of MACD itself is plotted as well, and it acts as a trigger for buy and sell decisions. MACD generates a bullish signal when it moves above its own 9-day EMA, and it sends a sell sign when it moves below its 9-day EMA.

The MACD histogram is an elegant visual representation of the difference between MACD and its 9-day EMA. The histogram is positive when MACD is above its 9-day EMA and negative when MACD is below its 9-day EMA. If prices are rising, the histogram grows larger as the speed of the price movement accelerates and contracts as price movement decelerates. The same principle works in reverse as prices are falling. See Figure 1 for a good example of a MACD histogram in action.


Figure 1 - The above is an example of MACD histogram. Note that as price action (top part of the screen) accelerates to the downside, the MACD histogram (in the lower part of the screen) makes new lows and vice versa as prices turn.

As it responds to the speed of price movement, the MACD histogram is the main reason why so many traders rely on this indicator to measure momentum. Indeed, most traders use the MACD indicator more frequently to gauge the strength of the price move than to determine the direction of a trend.

Trading Divergence
As we mentioned earlier, trading divergence is a classic way in which the MACD histogram is used. One of the most common set-ups is to find chart points at which price makes a new swing high or a new swing low but the MACD histogram does not, indicating a divergence between price and momentum. Figure 2 illustrates a typical divergence trade.


Figure 2 - Here is a typical (negative) divergence trade using a MACD histogram. At the right-hand circle on the price chart, the price movements make a new swing high, but at the corresponding circled point on the MACD histogram, the MACD histogram is unable to exceed its previous high of 0.3307. (The histogram reached this high at the point indicated by the lower left-hand circle.) The divergence is a signal that the price is about to reverse at the new high, and as such, it is a signal for the trader to enter into a short position.

Unfortunately, the divergence trade is not very accurate - it fails more times than it succeeds. Prices frequently have several final bursts up or down that trigger stops and force traders out of position just before the move actually makes a sustained turn and the trade becomes profitable. Figure 3 demonstrates a typical divergence fakeout, which has frustrated scores of traders over the years.


Figure 3 - A typical divergence fakeout. Strong divergence is illustrated by the right circle (at the bottom of the chart) by the vertical line, but traders who set their stops at swing highs would have been taken out of the trade before it turned in their direction.

One of the reasons that traders often lose with this set up is they enter a trade on a signal from the MACD indicator but exit it based on the move in price. Since the MACD histogram is a derivative of price and is not price itself, this approach is in effect the trading version of mixing apples and oranges.

Using the MACD Histogram for Both Entry and Exit
To resolve the inconsistency between entry and exit, a trader can use the MACD histogram for both trade-entry and trade-exit signals. To do so, the trader trading the negative divergence takes a partial short position at the initial point of divergence, but instead of setting the stop at the nearest swing high based on price, s/he instead stops out the trade only if the high of the MACD histogram exceeds its previous swing high, indicating that momentum is actually accelerating and the trader is truly wrong on the trade. If, on the other hand, the MACD histogram does not generate a new swing high, the trader then adds to his or her initial position, continually achieving a higher average price for his or her short.
Currency traders are uniquely positioned to take advantage of this strategy because with this strategy, the larger the position, the larger potential gains once the price reverses - and in FX, you can implement this strategy with any size of position and not have to worry about influencing price. (Traders can execute transactions as large as 100,000 units or as little as 1,000 units for the same typical spread of three to five points in the major pairs.)

In effect, this strategy requires the trader to average up as prices temporarily move against him or her. This, however, is typically not considered a good strategy. Many trading books have derisively dubbed such a technique as "adding to your losers". However, in this case the trader has a logical reason for doing so - the MACD histogram has shown divergence, which indicates that momentum is waning and price may soon turn. In effect, the trader is trying to call the bluff between the seeming strength of immediate price action and MACD readings that hint at weakness ahead. Still, a well-prepared trader using the advantages of fixed costs in FX, by properly averaging up the trade, can withstand the temporary drawdowns until price turns in his or her favor. Figure 4 illustrates this strategy in action.


Figure 4 - The chart indicates where price makes successive highs but the MACD histogram does not - foreshadowing the decline that eventually comes. By averaging up his or her short, the trader eventually earns a handsome profit as we see the price making a sustained reversal after the final point of divergence.

Conclusion
Like life, trading is rarely black and white. Some rules that traders agree on blindly, such as never adding to a loser, can be successfully broken to achieve extraordinary profits. However, a logical, methodical approach for violating these important money management rules needs to be established before attempting to capture gains. In the case of the MACD histogram, trading the indicator instead of the price offers a new way to trade an old idea - divergence. Applying this method to the FX market, which allows effortless scaling up of positions, makes this idea even more intriguing to day traders and position traders alike.

By Boris Schlossberg, Senior Currency Strategist, FXCM
Access Boris' Exclusive FREE Report The 5 Things That Move The Market

Boris Schlossberg is the Senior Currency Strategist at Forex Capital Markets in New York, one of the largest retail forex market makers in the world. He is a frequent commentator for Bloomberg, Reuters, CNBC and Dow Jones CBS Marketwatch. His book "Technical Analysis of the Currency Market", published by John Wiley and Sons, is available on Amazon, where he also hosts a blog on all things trading.


TIPS KHUSUS UNTUK PAIR GBP/USD

Nih lumayan..sy pake peluang 17:3...17 kali berhasil 3 ali gagal...
Cukup Ambil 20 Pips...siapin Margin 50-60 pips tiap hari. kalo lewat 60 pips berarti gagal.
Pake GBP/USD.

Entry Posisi pada 05.00 GMT.
Pada Chart 30 menit (Meta4) atau 1 Jam (Meta4), saya pake Indikator MA(20) dan MA(50), MACD, Stochastic 8,3,5 dan RSI(14).
Jika :

Price <> Sell
Price > Ma(20) -----------------------> Buy
Price = Ma(20) = Ma(50) ------------> Lihat MACD + Stoch, >70 = sell atau < 70 = Buy, jika Stoch 45-55 = Sell + Buy (dgn catatan RSI tidak ditengah).

Price = ma(20) = Ma(50), RSI(14) 45-50, Stochactic 45-50, MACD 0, maka jangan ambil posisi.
Mungkin ada perbedaan dgn cara anda membaca Chart Meta4 untuk signal tersebut, Jika ada yg masih kurang lengkap...mohon mas/mbak beritahu saya, agar saya bisa lebih pelajari lagi.

Thursday, June 28, 2007

Cara mendaftar Liberty Reserve

Bagi anda yg ingin daftar Liberty Reserve, klik link dibawah ini, atau ikuti petunjuk dibawah
Bagi Anda yg sudah mengerti pengisian Form Registernya langsung saja klik disini :

http://www.libertyreserve.com

Tapi kalau belum mengerti saya akan tunjukkan secara detail, baca sampai selesai dibawah ini.

Saya ingin menunjukkan Program memperoleh dolar gratis dari Liberty Reserve, Caranya mudah, anda hanya tinggal daftar, ikuti step2 dibawah ini :

1. Klik Link ini : http://www.libertyreserve.com
2. Setelah Anda masuk kesitus Liberty Reserve, anda klik Create Account
3. Setelah itu ada kolom-kolom yg harus Anda isi :

- Account Name yaitu Nama Anda (misal nama anda Joko Susanto maka ditulis Joko Susanto)

- Password ditulis perpaduan huruf dan angka buat yg mudah anda ingat, begitu anda klik akan muncul keyboad dilayar jadi anda klik2 saja keyboard yg muncul tsb ini maksudnya demi keamanan dari hacker, minimal 6 karakter ( misal : joko12345, anto2000 dll buatlah yg mudah anda ingat)

- Re-enter Password yaitu mengulangi kembali password Anda.

- Login PIN Angka semua 5 digit

- Re-enter Login PIN Mengulangi Login PIN Anda

- Security Question ada 4 pilihan, Mothers Maiden Name (Nama Ibu), City of Birth (Tempat Lahir), High School Name (Nama Sekolah Tinggi), Favorite Pet(Hewan Kesayangan), Terserah anda mau pilih mana

- or write your own buat sesuka anda dalam bahasa indonesia juga bisa.
misalnya anda memilih City of Birth, buat where was your born ? atau dalam bhs indonesia dimana kamu lahir ?

- answer buat jawaban dari pertanyaan Anda tadi, misalnya Jakarta, atau Bandung dll.

- Personal Welcome Message Pesan Pribadi anda buat apa yg ingin anda buat, tulis saja Hello atau good luck atau suka-suka anda

- First Name yaitu Nama Pertama Anda

- Last Name yaitu Nama Kedua Anda

- Company Name buat aja nama Anda

- Email Email anda

- Address Alamat rumah Anda ( Misal : Jl. Mawar No. 47 )

- City Kota tempat Anda tinggal

- Country pilih Indonesia

- State/Region Propinsi tempat Anda tinggal

- Zip/Postal Code Kode Pos Anda

- Phone nomor telepon Anda

- Date of Birth yaitu tanggal lahir, bulan tanggal dan tahun

kemudian masukkan kode yg tertera dan klik Agree, Gampang bukan ? Nah hari itu juga anda langsung terdaftar. Setelah itu catat semua data-data Anda. Perlu diperhatikan setelah anda mendaftar LR (Liberty Reserve) tidak memberikan konfirmasi ke email anda jadi anda harus mengingat atau sebaiknya dicatat account number Anda yg diawali dengan huruf U, contoh U6300323, Login PIN dan Password, karena ini perlu saat anda Login.

Sunday, June 24, 2007

Forex Money Management

by Boris Schlossberg

Put two rookie traders in front of the screen, provide them with your best high-probability set-up, and for good measure, have each one take the opposite side of the trade. More than likely, both will wind up losing money. However, if you take two pros and have them trade in the opposite direction of each other, quite frequently both traders will wind up making money - despite the seeming contradiction of the premise. What's the difference? What is the most important factor separating the seasoned traders from the amateurs? The answer is money management.

Like dieting and working out, money management is something that most traders pay lip service to, but few practice in real life. The reason is simple: just like eating healthy and staying fit, money management can seem like a burdensome, unpleasant activity. It forces traders to constantly monitor their positions and to take necessary losses, and few people like to do that. However, as Figure 1 proves, loss-taking is crucial to long-term trading success.

Amount of Equity Lost Amount of Return Necessary to Restore to Original Equity Value
25% 33%
50% 100%
75% 400%
90% 1000%

Figure 1 - This table shows just how difficult it is to recover from a debilitating loss.

Note that a trader would have to earn 100% on his or her capital - a feat accomplished by less than 1% of traders worldwide - just to break even on an account with a 50% loss. At 75% drawdown, the trader must quadruple his or her account just to bring it back to its original equity - truly a Herculean task!

The Big One

Although most traders are familiar with the figures above, they are inevitably ignored. Trading books are littered with stories of traders losing one, two, even five years' worth of profits in a single trade gone terribly wrong. Typically, the runaway loss is a result of sloppy money management, with no hard stops and lots of average downs into the longs and average ups into the shorts. Above all, the runaway loss is due simply to a loss of discipline.

Most traders begin their trading career, whether consciously or subconsciously, visualizing "The Big One" - the one trade that will make them millions and allow them to retire young and live carefree for the rest of their lives. In FX, this fantasy is further reinforced by the folklore of the markets. Who can forget the time that George Soros "broke the Bank of England" by shorting the pound and walked away with a cool $1-billion profit in a single day? But the cold hard truth for most retail traders is that, instead of experiencing the "Big Win", most traders fall victim to just one "Big Loss" that can knock them out of the game forever.

Learning Tough Lessons

Traders can avoid this fate by controlling their risks through stop losses. In Jack Schwager's famous book "Market Wizards" (1989), day trader and trend follower Larry Hite offers this practical advice: "Never risk more than 1% of total equity on any trade. By only risking 1%, I am indifferent to any individual trade." This is a very good approach. A trader can be wrong 20 times in a row and still have 80% of his or her equity left.

The reality is that very few traders have the discipline to practice this method consistently. Not unlike a child who learns not to touch a hot stove only after being burned once or twice, most traders can only absorb the lessons of risk discipline through the harsh experience of monetary loss. This is the most important reason why traders should use only their speculative capital when first entering the forex market. When novices ask how much money they should begin trading with, one seasoned trader says: "Choose a number that will not materially impact your life if you were to lose it completely. Now subdivide that number by five because your first few attempts at trading will most likely end up in blow out." This too is very sage advice, and it is well worth following for anyone considering trading FX.

Money Management Styles

Generally speaking, there are two ways to practice successful money management. A trader can take many frequent small stops and try to harvest profits from the few large winning trades, or a trader can choose to go for many small squirrel-like gains and take infrequent but large stops in the hope the many small profits will outweigh the few large losses. The first method generates many minor instances of psychological pain, but it produces a few major moments of ecstasy. On the other hand, the second strategy offers many minor instances of joy, but at the expense of experiencing a few very nasty psychological hits. With this wide-stop approach, it is not unusual to lose a week or even a month's worth of profits in one or two trades. (For further reading, see Introduction To Types Of Trading: Swing Trades.)

To a large extent, the method you choose depends on your personality; it is part of the process of discovery for each trader. One of the great benefits of the FX market is that it can accommodate both styles equally, without any additional cost to the retail trader. Since FX is a spread-based market, the cost of each transaction is the same, regardless of the size of any given trader's position.

For example, in EUR/USD, most traders would encounter a 3 pip spread equal to the cost of 3/100th of 1% of the underlying position. This cost will be uniform, in percentage terms, whether the trader wants to deal in 100-unit lots or one million-unit lots of the currency. For example, if the trader wanted to use 10,000-unit lots, the spread would amount to $3, but for the same trade using only 100-unit lots, the spread would be a mere $0.03. Contrast that with the stock market where, for example, a commission on 100 shares or 1,000 shares of a $20 stock may be fixed at $40, making the effective cost of transaction 2% in the case of 100 shares, but only 0.2% in the case of 1,000 shares. This type of variability makes it very hard for smaller traders in the equity market to scale into positions, as commissions heavily skew costs against them. However, FX traders have the benefit of uniform pricing and can practice any style of money management they choose without concern about variable transaction costs.

Four Types of Stops

Once you are ready to trade with a serious approach to money management and the proper amount of capital is allocated to your account, there are four types of stops you may consider.

1. Equity Stop

This is the simplest of all stops. The trader risks only a predetermined amount of his or her account on a single trade. A common metric is to risk 2% of the account on any given trade. On a hypothetical $10,000 trading account, a trader could risk $200, or about 200 points, on one mini lot (10,000 units) of EUR/USD, or only 20 points on a standard 100,000-unit lot. Aggressive traders may consider using 5% equity stops, but note that this amount is generally considered to be the upper limit of prudent money management because 10 consecutive wrong trades would draw down the account by 50%.

One strong criticism of the equity stop is that it places an arbitrary exit point on a trader's position. The trade is liquidated not as a result of a logical response to the price action of the marketplace, but rather to satisfy the trader's internal risk controls.

2. Chart Stop

Technical analysis can generate thousands of possible stops, driven by the price action of the charts or by various technical indicator signals. Technically oriented traders like to combine these exit points with standard equity stop rules to formulate charts stops. A classic example of a chart stop is the swing high/low point. In Figure 2 a trader with our hypothetical $10,000 account using the chart stop could sell one mini lot risking 150 points, or about 1.5% of the account.


Figure 2

3. Volatility Stop

A more sophisticated version of the chart stop uses volatility instead of price action to set risk parameters. The idea is that in a high volatility environment, when prices traverse wide ranges, the trader needs to adapt to the present conditions and allow the position more room for risk to avoid being stopped out by intra-market noise. The opposite holds true for a low volatility environment, in which risk parameters would need to be compressed.

One easy way to measure volatility is through the use of Bollinger bands, which employ standard deviation to measure variance in price. Figures 3 and 4 show a high volatility and a low volatility stop with Bollinger bands. In Figure 3 the volatility stop also allows the trader to use a scale-in approach to achieve a better "blended" price and a faster breakeven point. Note that the total risk exposure of the position should not exceed 2% of the account; therefore, it is critical that the trader use smaller lots to properly size his or her cumulative risk in the trade.


Figure 3


Figure 4

4. Margin Stop

This is perhaps the most unorthodox of all money management strategies, but it can be an effective method in FX, if used judiciously. Unlike exchange-based markets, FX markets operate 24 hours a day. Therefore, FX dealers can liquidate their customer positions almost as soon as they trigger a margin call. For this reason, FX customers are rarely in danger of generating a negative balance in their account, since computers automatically close out all positions.

This money management strategy requires the trader to subdivide his or her capital into 10 equal parts. In our original $10,000 example, the trader would open the account with an FX dealer but only wire $1,000 instead of $10,000, leaving the other $9,000 in his or her bank account. Most FX dealers offer 100:1 leverage, so a $1,000 deposit would allow the trader to control one standard 100,000-unit lot. However, even a 1 point move against the trader would trigger a margin call (since $1,000 is the minimum that the dealer requires). So, depending on the trader's risk tolerance, he or she may choose to trade a 50,000-unit lot position, which allows him or her room for almost 100 points (on a 50,000 lot the dealer requires $500 margin, so $1,000 – 100-point loss* 50,000 lot = $500). Regardless of how much leverage the trader assumed, this controlled parsing of his or her speculative capital would prevent the trader from blowing up his or her account in just one trade and would allow him or her to take many swings at a potentially profitable set-up without the worry or care of setting manual stops. For those traders who like to practice the "have a bunch, bet a bunch" style, this approach may be quite interesting.

Conclusion

As you can see, money management in FX is as flexible and as varied as the market itself. The only universal rule is that all traders in this market must practice some form of it in order to succeed.

By Boris Schlossberg, Senior Currency Strategist, FXCM

Reprinted with permission of Investopedia

Boris Schlossberg is the Senior Currency Strategist at Forex Capital Markets in New York, one of the largest retail forex market makers in the world. He is a frequent commentator for Bloomberg, Reuters, CNBC and Dow Jones CBS Marketwatch. His book "Technical Analysis of the Currency Market", published by John Wiley and Sons, is available on Amazon, where he also hosts a blog on all things trading.

Wednesday, June 13, 2007

Comodo Free Firewall

comodo logo As Internet access becomes vital to all business organizations, network security and privacy affects everyone. Comodo, a leading global provider of trust and assurance services for the Internet, provides the highest level of protection for networks and home users alike... readmore

comodo alert

Thursday, June 7, 2007

Xnview Image Viewer Software

XnView logoCome to discover XnView, a software to view and convert graphic files, really simple to use ! Support of more than 400 graphics formats ! It’s free, so do not hesitate !.. readmore

xnview file management

Object Dock

Object Dock logoThe world’s most popular Windows dock program!
With over 3 million downloads on Download.com, ObjectDock enables you to have more control over how you organize your desktop. Rather than having a bunch of icons on the desktop, these icons can be put into docks. ObjectDock can also be used to replace the Start bar entirely freeing up valuable screen real-estate. With various interaction modes available, you can get the dock availability that’s right for how you work.

objectdock bar

This stuff is cool!
Fully customizable, super smoothness in zooming, entertaining alternate mouseover effects, libraries full of high-quality images available for use with the program at WinCustomize.com. The first time you try ObjectDock’s trademarked ReadyView™ weather flyout, there’ll be no going back. And good news for fans - more ReadyView™ flyouts are planned for the future!


objectdock bar screen

The price is right: FREE!
ObjectDock is absolutely free to use and will never nag you to upgrade with popups or interruptions. No arbitrary limitations or hassles that free programs with ‘enhanced versions available’ often have. We keep great pride in maintaining our high-quality free version as well as our exciting Plus version.

ObjectDock Features: Standard Dock
ObjectDock has two types of docks. The standard dock is essentially a single “tray” or “wharf” that can hold short-cuts, running tasks, docklets, and system tray items. The other type of dock, the “Plus” type, is the tabbed dock. The following section discusses the standard dock.

objectdock bar vertical

Highly flexible visual appearance
At a basic level, ObjectDock is simply a container for desktop items. It’s been designed to be as flexible as possible to enable users to easily drag and drop their programs and documents onto it. It is also very flexible in enabling users customize the way it looks and feels.

ObjectDock supports more than just programs and running tasks, it also supports “docklets”. These are mini-applications that reside on the dock and are created by third parties. There are docklets for telling you the weather, your email status, network traffic, CPU usage, memory usage, clock, Wi-Fi connection strength, calendar, and much more. Docklets let users add useful information to their docks.

Docks can be vertical (such as in this screenshot) or horizontal, on the top or bottom of the screen. They can be aligned to the middle of the screen or to the left or right. Version 1.3 also adds the ability to have the dock offset from the edge of the screen (both free and Plus versions). The background (skin) of the dock can easily be changed with hundreds of additional skins available on-line to make your dock appear as anything you’d like it to be.

Mouse-Over Zoom effects
Another popular feature of ObjectDock is the ability to have the icons grow on mouse-over. When the mouse is moved over a given icon on the dock, it starts to grow.

This effect can be a “narrow” effect or a “wide” effect to determine how many near-by icons are affected by the mouse over.

Easy replacement of icon images
A minor but key feature of ObjectDock is its ability to allow you to change the icons of items on the dock. Since many icons don’t look good when enlarged, ObjectDock enables users to replace those icons with either other icon files or .PNG files. The popular customization site, WinCustomize.com, includes thousands of replacement icons for virtually every program out there.

Optional Start Bar replacement
ObjectDock can hide the Windows Start bar if the user chooses and take over all of its functionality.

Publisher :Stardock

Filesize : 12 MB

Download here

PasarBisnis

Europe Bans Indonesian Airlines

Friday, 29 June, 2007 | 12:21 WIB

TEMPO Interactive, Jakarta: All Indonesian airlines, totaling 51, are prohibited from flying to European Union countries starting July 6. Indonesian carriers are regarded as not meeting safety standards..
read more


Six Victims of Sunken Ship Found

Friday, 13 July, 2007 | 15:09 WIB

TEMPO Interactive, Makasar: After two days of being buoyed up in the sea, six victims of the fishing ship which sank Wednesday night (11/7) were found alive by the Ciremai Ship which was sailing from Surabaya to Makassar.. .. read more